Singaraja (Antara Bali) - Para nelayan di Desa Tangguwisia, Kabupaten Buleleng, Bali Utara memerlukan bantuan alat tangkap ikan guna memudahkan proses pencarian ikan yang selama ini masih menggunakan alat pancing biasa.
"Selama ini hasil tangkapan ikan menggunakan alat pancing biasa sedikit sekali, kami butuh alat tangkap yang lebih memadai," kata Wayan Sardi seorang nelayan di desa setempat, Minggu.
Ia mengatakan, hasil menangkap ikan dengan menggunakan pancing jauh lebih rendah dibandingkan menggunakan jaring, Jika menggunakan pancing mendapatkan ikan paling banyak 20 kilogram sehari, sementara menggunakan jaring bisa mencapai lima kali lipatnya atau sekitar 100 kilogram.
"Jika menangkap ikan menggunakan jaring tentu hasilnya lebih banyak karena daya jangkaunya lebih jauh untuk menangkap ikan yang kebanyak jenis ikan kecil," kata Wayan Sardi .
Ia menambahkan, pihaknya selama ini menggunakan pancing mencari ikan karena tidak memiliki uang untuk membeli jaring dinamis yang harganya cukup mahal. Keterbatasan tersebut membuatnya harus memanfaatkan sarana yang masih tersisa untuk mencari pendapatan untuk keluarga.
"Jaring saya dulu lumayan besar, tetapi sudah rusak karena sudah terlalu lama dipakai, padahal sudah disambung sana sini tapi masih rusak," ujar Wayan Sardi.
Selain itu, Wayan Sardi menjelaskan, pihaknya mengalami kesulitan jika menangkap ikan dengan pancing, yakni sulit menentukan lokasi yang tepat untuk mencari kawanan ikan dan harus berlayar lebih jauh hingga lebih dari empat kilometer untuk mendapatkan ikan yang memiliki ukuran lebih besar.
Kalau berlayar lebih jauh ke dalam biaya bensinnya tentu akan meningkat, apalagi harga bensin di pasaran sangat mahal, yakni sekitar Rp7.400," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap mendapatkan bantuan alat tangkap ikan dari pemerintah, sehingga mampu meningkatkan penghasilannya sehari-hari, ujar Wayan Sardi. (WDY)