Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah penjahit kebaya di Denpasar, Bali, banyak menerima pesanan yang ingin menggunakan jasanya untuk membuat busana adat umat Hindu yang digunakan saat Hari Raya Galungan dan Kuningan.
"Pada hari biasa kami biasa menerima pesanan menjahit kain kebaya sepuluh pcs per minggu. Namun, saat ini lebih dari 20 pcs seminggu," ujar Made Madu Sudana (31), seorang penjahit di Jalan Puputan Renon, Denpasar, Kamis.
Ia menuturkan pihaknya sudah menerima banyak permintaan dari konsumen sejak akhir Mei 2015, untuk membuat busana adat itu.
Sudana mengakui dalam menggeluti usahanya tersebut, pihaknya dibantu dua karyawan, sehingga dapat melayani pelanggan dalam jumlah banyak.
"Meskipun banyak pesanan, saya tidak kewalahan dan hasil jahitan yang kami buat tidak mengecewakan yang sesuai permintaan konsumen," ujarnya.
Untuk jasa menjahit kebaya ditempatnya tersebut, kata Sudana, relatif murah dengan kisar harga Rp60 ribu hingga Rp120 ribu.
"Harga yang dibandrol itu sesuai dengan jenis kebaya, kerumitan penjahitan dan model yang diminta," ujar Made Sudana wanita asal Karangasem itu.
Untuk model kebaya yang paling banyak diminati jenis tile stik."Untuk model jaritannya kebanyakan pelanggan yang membuat model leher V dengan lengan yang pendek," ujarnya.
Pihaknya juga menjual beberapa jenis kain kebaya dan kemben yang dibandrol Rp40 ribu hingga Rp1200 ribu per pcs.
Ia mengakui pelanggan tetap yang datang ke tempatnya itu tidak hanya masayarakat Denpasar, Kabupaten Klungkung, Jimbaran dan Kuta, Badung.
Seorang penjahit di Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Endang mengakui sudah ramai menerima pesanan menjahit kebaya dari pelanggannya menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
"Dalam sepekan menjelang Hari Raya Galungan saat ini, saya sudah mendapat pesanan menjahit 12 pcs kebaya," ujarnya.
Untuk harga jasa menjahit ditempatnya tersebut, kata dia, dibandrol dengan harga Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per pcs, sesuai dengan jenis kainnya. (WDY)
