Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat, realisasi ekspor sepatu dan sandal jenis antik (alas kaki) buatan masyarakat menghasilkan devisa 775 ribu dolar AS selama empat bulan periode Januari-April 2015 atas pengapalan 154 ribu pcs.
"Perolehan devisa tersebut belum termasuk yang dibeli langsung oleh turis asing yang datang berlibur sebagai barang bawaan yang jumlahnya cukup banyak," kata Ni Wayan Puspaningsih, seorang pengusaha dan eksportir aneka barang kerajinan di Gianyar Selasa.
Ia menyebutkan, sektor pariwisata dinilai sangat besar andilnya dalam mendorong laju perdagangan aneka kerajinan ke luar negeri, termasuk alas kaki jenis sepatu kain yang dikombinasikan dengan manik-manik yang banyak diproduksi kaum wanita tersebut.
Wisatawan mancenagara (Wisman) putri yang berlibur ke Bali banyak yang menyenangi dan membeli sepatu maupun sandal antik buatan masyarakat Bali, baik dipakai sendiri maupun sebagai cindramata yang akan diberikan kepada temanhya saat tiba di negaranya.
"Ekspor kami masih lumayan baik terutama perdagangan garmen dan hasil kerajinan lainnya dari berbagai jenis barang antik masih bagus, kecuali sepatu dan sandal masih berfluktuasi mengingat kondisi ekonomi masyarakat internasional," kata wanita pengusaha itu.
Pasar memang menginginkan matadagangan yang aneh-aneh, kata dia lagi sambil memperlihatkan sejumlah contoh sandal yang dibuat dari pelepah pisang yang sudah dikeringkan dan daun lontar yang dibuat warna-warni yang mencolok untuk memenuhi pesanan dari Italia.
Tidak saja orang asing yang sedang berlibur di Pulau Dewata memburu dompet atau sepatu jenis antik ke toko-toko seni di Bali, tetapi juga wisatawan dalam negeri terutama para remaja putri dari Jakarta, menyenangi barang seperti itu, katanya.
Sementara itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali melaporkan bahwa, perdagangan ekspor aneka barang berupa sepatu dan alas kaki cukup stabil yakni dari bernilai 777 ribu dolar AS Januari-April 2014 menjadi hanya 775 ribu dolar awal 2015 atau melorot 0,29 persen. (ADT)