Denpasar (Antara Bali) - Kebutuhan bahan pokok (sembako) di sebuah pasar tradisional di Kota Denpasar, Bali menjelang bulan Ramadhan meningkat sebesar 50 persen, akibat stok barang semakin menipis, sementara permintaan semakin banyak.
"Menjelang bulan puasa persediaan sembako yang kami miliki sangat terbatas, sementara permintaan mulai meningkat, otomatis harga naik," kata Jero Tirta, seorang pedagang sembako di pasar Kumbasari, Denpasar Rabu.
Ia mengatakan, bulan puasa semakin dekat, beberapa harga dari kebutuhan pokok mulai melambung, hal itu terbukti harga-harga sangat menjolok dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Harga tomat misalnya mencapai Rp6.000 per kilogram, padahal hari biasa sebelumnya hanya Rp3.000, cabai besar Rp18.000/kg sebelumnya hanya Rp15.000 dan kemiri semula Rp23.000 kini menjadi Rp26.000/kg,
Selain itu gula pasir dari Rp100.000 menjadi Rp140.000/kilogram dan kebutuhan bahan pokok lainnya hampir semuanya mengalami peningkatan yang signifikan. Galuh, seorang pembeli mengaku, kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok menjelang hari raya memang mulai dirasakan, namun diharapkan jangan terlalu tinggi sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Oleh sebab itu harga sembako di pasaran diharapkan segera normal, sehingga tidak memberatkan konsumen, lebih-lebih umat Hindu di Bali juga akan meranyakan Hari Suci Galungan dan Kuningan pada pertengahan Juli mendatang. Hari Raya dalam memperingati Kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan) itu jatuh pada 14-16 Juli 2015, sehari lebih awal dari Hari Raya Idul Fitri 17-18 Juli 2015. (WDY)
Harga Sembako Jelang Ramadhan Naik 50 Persen
Rabu, 3 Juni 2015 11:23 WIB