Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 20 perupa yang terhimpun dalam Komunitas Lempuyang, Karangasem menggelar pameran bersama di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Gianyar selama seminggu, 10-17 Mei 2015.
"Pameran bersama itu mengusung tema Kayun Ati (Heart Spirit)," kata Penanggungjawab pameran BBB, Putu Aryastawa di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, acara pembukaan pameran pada Minggu malam (10/5) dimeriahkan dengan pagelaran "Wisuda Bumi" oleh Komunitas Bumi Bajra, yang dikoordinir Ida Bagus Darma Wibawa Putra.
Pementasan tersebut berupa sebentuk ritual penyucian alam semesta yang melibatkan belasan seniman.
Putu Aryastawa menjelaskan, pameran yang melibatkan 20 perupa itu menyuguhkan karya-karya dua dan tiga dimensi serta karya instalasi.
Para perupa yang ikut ambil bagian dalam pameran kali ini antara lain I Komang Trisno Adi W, I Nyoman Triarta A.P, I Kadek Arka Dwipayana, I Nyoman Linggih, I Wayan Setem, I Gede Sugiada, I Wayan Pande Paramartha, Ida Bagus Gede Yadnya, I Gede Sukarda dan I Nyoman Sukari (alm).
Selain itu juga I Gede Gunada Eka Atmaja, I Ketut Sudita H, I Made Suarimbawa, I Wayan Widianta, I Nyoman Labda Susinta, I Made Oka, I Made Waktu, I Gede Doglas, Hakon Eugen Gustavsen dan I Made Sukadana.
Kurator pameran tersebut Kadek Krishna Adidharma mengatakan, belasan karya seni itu mencerminkan upaya menjadikan pengetahuan dan pengalaman seni sebagai sebentuk kesadaran seni, dan dari proses apresiasi menjadi ekspresi.
Peristiwa tersebut sekaligus menandakan upaya para seniman Karangasem memaknai wilayah kultural yang menjadi muasal kelahiran mereka.
Sebagaimana terekspresikan dalam karya yang dipamerkan, meski berproses sebagai perupa modern, mereka tidak melulu menuangkan dunia individual masing-masing yang sepenuhnya mempribadi.
Selain itu karya seninya juga menyuratkan melalui lambang dan ikonik sebagai bentuk kepedulian dan penghayatan terhadap persoalan-persoalan sosial kultural tanah kelahiran, ujar Kadek Krishna Adidharma. (WDY)