Jakarta (Antara Bali) - Presiden RI Joko Widodo, Selasa pagi di Jakarta Convention Center, membuka "Asian-Afrika Business Summit (AABS) 2015", sebagai rangkaian dari penggelaran peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Presiden Jokowi tiba di JCC sekitar pukul 09.15 WIB didampingi Kepala Staf Kepresidenan sekaligus penanggung jawab KAA Luhut Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Jokowi datang dengan mengenakan kemeja putih yang dibalut jas berwarna hitam dan dasi merah, langsung memasuki ruangan pertemuan. Dalam sambutannya, Kepala Negara menekankan pentingnya kerja sama antarnegara-negara di kawasan ini di semua bidang terutama ekonomi, sosial dan politik.
Forum bisnis yang dihadiri para pengusaha dari sekitar 109 negara di Asia dan Afrika juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama ekonomi dan investasi di negara-negara Asia dan Afrika.
"Saatnya dunia usaha saling meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan termasuk investasi. Peran dunia usaha juga menjadi sangat penting dalam mendorong semangat Dasa Sila Bandung melalui peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika yang di selenggarakan di Jakarta dan Bandung," kata Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, kemitraan Asia-Afrika memasuk masa yang sangat menarik sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kedua benua, sehingga membuka peluang kerja sama ekonomi dan bisnis.
Menurut Kadin, bobot ekonomi kedua benua tersebut meliputi 75,3 persen penduduk dunia dan 28,5 persen "Gross Domestic Bruto" (GDB) dunia. "Masih relatif kecilnya kontribusi GDB ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi-potensi ekonomi yang belum tergali, terutama di sebagian besar negara-negara di Afrika," ujarnya. (WDY)