Jakarta (Antara Bali) - Harley Davidson menutup pabrik perakitannya di
Indonesia, yang terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang produksi
terakhir dilakukan pada Desember 2014.
"Kami mengikuti kebutuhan konsumen, kalau dengan impor Completely
Knocked Down (CKD) memakan waktu lebih lama, kalau Completely Build Up
(CBU) lebih cepat," ujar Presiden Direktur PT Mabua Motor Indonesia
(agen tunggal pemegang merk Harley Davidson) Djonnie Rahmat di Jakarta.
Djonnie mengatakan, dengan membayar harga tinggi, proses perakitan di
dalam negeri yang lebih lama tersebut sudah tidak menggairahkan lagi
bagi konsumen di Indonesia. "Karena konsumen biasanya tidak pikir harga lagi, yang penting bisa cepat didapat," ujar Djonnie.
Djonnie menambahkan, lesunya pasar otomotif di dalam negeri juga menjadi
salah satu pengaruh penutupan pabrik perakitan produsen motor asal
Amerika tersebut.
Menurut Djonnie, tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja terhadap para
karyawannya, tapi mengalihkan mereka ke divisi baru, yakni "mobile
services". "Tidak ada PHK, kami mengalihkan mereka ke divisi baru yang kami bentuk
'mobile services' yang ada di beberapa daerah seperti Pekanbaru dan
Palembang," ujar Djonnie.
Saaat ditanya adakah kemungkinan untuk membuka kembali pabrik tersebut,
Djonnie mengatakan akan melihat kondisi perekonomian dan bisnis di dalam
negeri. (WDY)
Harley Davidson Tutup Pabrik Perakitan di Indonesia
Rabu, 15 April 2015 14:20 WIB