Negara (Antara Bali) - Aksi mogok yang dilakukan pengusaha kapal barang atau LCT, yang melayani jasa penyeberangan di Selat Bali masih berlanjut, menyebabkan atrian truk cukup panjang.
"Aksi mogok masih berlanjut di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tadi malam terjadi antrian kendaraan truk cukup panjang di pelabuhan ini," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Wahyudi Susianto, Kamis siang.
Menurutnya, antrian truk di pelabuhan yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana tersebut, hampir mencapai 2 kilometer, meskipun pada pagi hari seluruhnya bisa diangkut ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan kapal penumpang.
Karena berada di Pelabuhan Gilimanuk, ia mengaku, tidak tahu persis perkembangan negoisasi antara Gabungan Perusahaan Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, dengan otoritas pelabuhan setempat.
"Kami disini hanya melihat kapal yang datang. Kalau belum ada kapal LCT yang ke Pelabuhan Gilimanuk, berarti aksi mogok masih berlanjut," ujarnya.
Untuk mempercepat pengangkutan terhadap truk, ia mengatakan, pihaknya menambah armada kapal penumpang yang mampu mengangkut truk seberat 20 ton ke atas, dari tiga unit menjadi empat unit.
Empat unit kapal tersebut bongkar muat di dermaga yang biasanya digunakan kapal barang, untuk mempercepat pengangkutan.
"Kalau truk dengan berat kurang dari 20 ton, bisa diangkut oleh semua jenis kapal penumpang. Kami berusaha maksimal, meskipun malam sampai dinihari sempat terjadi antrian, karena truk yang datang pada jam-jam itu bertambah banyak," katanya.
Pengusaha kapal barang yang melayani jasa penyeberangan di Selat Bali mogok, karena protes dengan keputusan Kementerian Kelautan, yang melarang kapal jenis ini melayani penyeberangan.
Rencananya peraturan yang dikeluarkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan itu mulai diterapkan bulan Mei, namun pengusaha kapal LCT minta penerapan tahun 2017.(GBI)
Mogok Kapal Barang Selat Bali Berlanjut
Kamis, 9 April 2015 15:41 WIB