Denpasar (Antara Bali) - Rodalink, perusahaan jaringan toko penjualan sepeda Polygon dan merek tertentu menjaring pasar internasional melalui pembukaan "outlet" terbesar se-Asia Tenggara di Jalan Teuku Umar, Kota Denpasar, Bali.
"Kami sudah memiliki 37 'outlet' di Indonesia dan di Bali kini menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. Ini untuk merespon kehadiran banyak wisatawan asing dari berbagai negara yang menggemari olahraga bersepeda," kata Peter Mulyadi, Promotion Manager PT Dispoly Indonesia di Denpasar, Sabtu.
Perusahaan pengelola Rodalink itu, katanya, membangun toko terbesar terdiri tiga lantai seluas 1.800 meter persegi di atas lahan 900 meter persegi. Di lokasi pusat bisnis yang strategis itu, juga dilengkapi trek untuk mencoba sepeda bagi calon pembeli.
Peter Mulyadi merasa yakin investasi besar tersebut akan mampu menarik minat konsumen internasional, baik sekadar melihat-lihat, mencoba mengendarai sepeda dan atau langsung membelinya sekaligus digunakan selama berwisata di Pulau Dewata.
"Bagi peminat konsumen internasional, jika tertarik dengan tawaran berbagai 'variant' atau seri yang tersedia, dapat langsung memesan atau membeli di negaranya sesaat setelah kembali," katanya.
Selain itu, pembangunan toko yang direncanakan diresmikan Minggu (26/0) tersebut juga mengantisipasi perkembangan peminat sepeda di Bali yang begitu tinggi, sedangkan toko yang sudah ada sejak beberapa tahun lalu, kewalahan melayani.
Sementara Manajer Produksi Sepeda Polygon Harry Rusli menjelaskan, pasar sepeda di Indonesia yang diprediksi berkisar 3 - 5 juta unit per tahun, kini baru sebagian kecil yang dapat dipenuhi perusahaannya.
"Dari kapasitas produksi perusahaan kami di Sidoarjo (Jawa Timur) 600 ribu unit setahun, hanya 30-40 persen yang dipasarkan di dalam negeri, selebihnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke berbagai negara," katanya.
Oleh karena itu, Polygon melalui PT Dispoly Indonesia kini membangun pabrik baru di Sidoarjo yang ditargetkan mampu melipatgandakan produksi menjadi dua kali lipat atau 1,2 juta unit.
Sepeda yang diproduksi kini mencapai 80 seri dengan harga bervariasi, dari sekitar 1,5 juta - Rp3 juta, hingga yang belasan dan puluhan juta. Permintaan terbesar jenis MTB (mountain bike) yang bisa digunakan di medan apapun atau dikenal sebagai sepeda serbaguna.
Untuk memenuhi keinginan konsumen yang lebih luas, kini juga diproduksi sepeda khusus untuk wanita, sepeda untuk penggunaan santai di medan datar, sepeda anak-anak, sepeda keluarga dengan dua sadel, sepeda dengan boncengan untuk balita/anak-anak dan lainnya.
Rencana pelipatgandaan produksi tersebut, menurut General Manager Rodalink Louis Daniel Woen, juga seiring peningkatan permintaan pasar internasional di kawasan Asia, yakni Singapura, Malaysia dan Thailand, serta pasar Eropa seperti Belanda, Inggris dan Australia.
"Kesadaran untuk mengembalikan bumi menjadi lingkungan yang lestari, hijau dan bersih, mendorong lonjakan pasar sepeda di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia seperti Jakarta dan Bali," ujar Daniel.(*)
Rodalink Jaring Pasar Internasional Lewat Bali
Sabtu, 25 September 2010 19:51 WIB