Denpasar (Antara Bali) - Aneka barang rajutan maupun pakaian jadi bukan rajutan yang diproduksi secara manual oleh masyarakat Bali terbanyak dikirim ke Amerika Serikat, karena memiliki nilai seni dan memiliki ciri khas Pulau Dewata.
"Pengusaha Bali mampu mengikuti keinginan pasar, dimana para mitra bisnis luar negeri membawa desain kemudian dipadukan dengan muatan lokal yang bernilai seni sehingga cukup menarik bagi konsumen," kata Nyoman Musni, seorang pengusaha dan eksportir aneka kerajinan, Selasa.
Masyarakat Bali mampu memproduksi mata dagangan dengan desain yang terkini sesuai perkembangan zaman dengan harga terjangkau, maka pakaian buatan daerah ini bisa laku terjual kepada wisatawan internasional maupun untuk ekspor.
"Pengusaha Bali memang terbanyak mengirimkan berbagai jenis pakaian jadi bukan rajutan ke Amerika Serikat, bahkan mengusai 20,70 persen pada Desember 2014, menyusul Singapura 15,07 persen dan Australia 14 persen serta sisanya baru negara lainnya," ujar Nyoman.
Bali dalam periode tahun 2014 mampu memperdagangkan sebanyak 57.7 juta pcs dari berbagai bentuk dan ukuran seharga 109,9 juta dolar AS, sebagian besar memasuki pasar negeri Paman Sam itu, merupakan pasar tradisional aneka kerajinan Bali.
Perkembangan pariwisata Bali sangat signifikan berpengaruh besar terhadap peningkatan perdagangan luar negeri, terutama aneka barang kerajinan bernilai seni buatan perajin Pulau Dewata ke mancanegara, karena dari jumlah turis, ada di antaranya pebisnis. (WDY)
Barang Rajutan Bali Terbanyak Diekspor ke AS
Selasa, 24 Maret 2015 11:59 WIB