Denpasar (Antara Bali) - Prof Ir Dewa KS, seorang guru besar di Fakultas Pertanian Universitas Udayana nyaris tertipu dengan iming-iming penghargaan yang diterimanya lewat pesan pendek (SMS) dan surat elektronik atau email dari orang asing.
Dewa KS melaporkan kasus penipuan yang diduga dilakukan orang Inggris itu dengan Direktorat Reserse Kriminal Polda Bali di Denpasar, Rabu.
Seusai melaporkan kasus tersebut ia menceritakan kalau pada Jumat (17/9) lalu, dirinya mendapat SMS berbahasa asing dari nomor +447586519251, yang belakangan diketahui berasal dari Inggris.
"Pada SMS tersebut, tertera alamat email samsungevo@live.co.uk dan saya coba 'cross cek' ke emial tersebut," katanya sembari meminta agar namanya tidak ditulis lengkap.
Dosen yang juga fasih berbahasa asing ini mengungkapkan, setelah menjawab semua permintaan di email tersebut, keluarlah semacam sertifikat penghargaan yang kemudian diprintnya.
Menurutnya, seusai mendapat sertifikat penghargaan itu, dirinya kembali mendapat lampiran yang intinya menyuruhnya melengkapi identitas diri, termasuk paspor untuk segera berangkat ke Inggris mengambil hadiah berupa uang tunai 650 poundsterling.
"Dalam email itu, saya diwajibkan untuk datang ke Inggris mengurus administrasi agar uang yang tersimpan di salah satu bank di negara itu dapat dicairkan," katanya menjelaskan.
Namun untuk memastikannya, dirinya menanyakan perihal isi email tersebut ke kantor Konsulat Inggris di kawasan Jalan Merta Sari, Sanur, Denpasar.
Ternyata, dari keterangan salah seorang petugas di konsulat dinyatakan bahwa sebelumnya sudah pernah ada dua orang yang datang dan menanyakan perihal penghargaan tersebut yang dikatakannya sebagai penipuan.
"Petugas di sana bilang, kalau itu adalah penipuan, bahkan dikatakan, sudah ada salah seorang korban yang telah mentransfer uangnya hingga rugi satu miliar lebih. Untuk itu saya datang melaporkan kasus ini agar tidak ada lagi korban linnya," katanya menjelsakan.
Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar yang dikonfirmasi masalah ini meminta agar masyarakat berhati-hati dengan segala bentuk modus penipuan. "Kalau mendapat iming-iming hadiah hendaknya dicek dulu kebenarannya," katanya mengingatkan.(*)