Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra mengatakan pihaknya siap memenuhi berapa pun kebutuhan masyarakat atas semen beku sapi Bali.
"Seberapapun masyarakat meminta, kami mampu menyediakan sebanyak-banyaknya semen beku. Kalau memang di lapangan kurang, masyarakat bisa datang saja ke Baturiti ke UPT Balai Inseminasi Buatan," katanya, di Denpasar, Jumat.
Saat ini, ucap dia, jumlah stok semen beku mencapai 65 ribu dosis, sedangkan kebutuhan di Bali setiap minggunya sekitar 10 ribu. Jika semakin banyak yang dibutuhkan, tentu semakin banyak yang akan dikembangkan.
"Semen beku diproduksi dua kali dalam seminggu, dengan menggunakan 12 pejantan. Kalau tidak dimanfaatkan, kami tidak memproduksi dulu," ujarnya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan di Bali, pihaknya dulu pernah menawarkan semen beku sapi Bali ke Aceh dan Kalimantan Selatan. Namun, sekarang mereka sudah bisa memproduksi sendiri lewat UPT lokal yang dimiliki.
"Tetapi dari sisi kualitas, semen beku yang diproduksi di Bali masih tetap paling bagus," ucap Sumantra sembari menyebutkan semen beku sapi Bali juga diproduksi oleh UPT Balai Inseminasi Buatan di Singosari.
Sumantra mengharapkan, karena sapinya dari Bali, sebaiknya diambil semen bekunya dari Pulau Dewata.
Di sisi lain, dia mengatakan sapi Bali bisa tumbuh dimana-mana dengan baik. Seperti halnya juga dikembangkan di Australia dan Filipina. Sedangkan untuk jumlah populasi sapi Bali hingga saat ini sekitar 550 ribu ekor. (WDY)