Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 26.800 pelanggan masuk dalam daftar tunggu Perusahaan Listrik Negara Distribusi Bali dengan total daya yang dibutuhkan sekitar 112 Mega Watt.
"Kami menghentikan sementara proses pasang baru dan penambahan daya terhitung mulai 23 Februari 2015 karena Bali mengalami defisit daya listrik akibat pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk," kata General Manager PLN Distribusi Bali Syamsul Huda, di Denpasar, Rabu.
Selain itu kata dia pelanggan yang masuk daftar tunggu juga sudah banyak.
Pihaknya terpaksa mengambil kebijakan penyetopan sementara pemasangan baru dan penambahan daya untuk menjaga kondisi dan kualitas kelistrikan bagi pelanggan yang sudah ada saat ini. Berdasarkan data hingga akhir Januari 2015 saja, jumlah pelanggan PLN Bali mencapai 1.080.000.
"Sampai kapan kebijakan penghentian ini, tergantung dari kapan tersambungnya listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng ke dalam sistem kelistrikan Bali. Bisa hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun," ucapnya.
Ia mengemukakan, saat ini daya mampu kelistrikan Bali total 850 MW yang pasokannya berasal dari tiga pembangkit di Bali dan pasokan listrik dari Jawa melalui kabel bawah laut. PLN mencatat beban puncak tertinggi di Bali mencapai 781 MW.
"Itu artinya cadangan listrik di Bali saat ini hanya 69 MW. Padahal kondisi ini tidak lagi memadai bagi syarat operasi sistem kelistrikan di Bali karena cadangan daya minimal yang diperlukan adalah sebesar kapasitas unit pembangkit listrik terbesar di Bali yakni PLTG Gilimanuk 130 MW," ujarnya.
Namun, tambah Huda, PLTG Gilimanuk terhitung dari 21 Februari -1 Maret 2015 memasuk periode pemeliharaan rutin sehingga daya 130 MW keluar dari sistem kelistrikan di Bali, dan akibatnya di Bali terjadi defisit daya 40-70 MW yang berimbas terjadinya pemadaman bergilir.
"Untuk menjawab tingginya kebutuhan listrik di Bali dan menambah cadangan pasokan listrik, sesungguhnya telah dibangun PLTU Celukan Bawang dengan kapasitas 3x130 MW yang siap dioperasikan," katanya.
Tetapi, ucap Huda, sampai saat ini belum dapat menyalurkan listrik karena penduduk di Dusun Barokah, Celukan Bawang yang berada di sekitar PLTU belum sepakat dengan penarikan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) sepanjang 300 meter di daerah itu.
"Padahal PLTU Celukan Bawang bisa masuk ke sistem itu syaratnya harus ada salurannya berupa SUTT. Untuk SUTT sepanjang 70 kilometer sudah siap, hanya masalahnya ada satu gawang di Dusun Barokah yang belum bisa ditarik kawatnya," tegas Huda. (WDY)