Denpasar (Antara) - Bali mengekspor ikan dan udang ke pasaran potensial Jepang yang mampu menyerap 30,76 persen dari total pengapalan matadagangan hasil perikanan dan kelautan di daerah ini.
"Jepang tetap menjadi pasaran potensial, khususnya ikan dan udang, selain sejumlah negara lainnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, ekspor hasil tangkapan nelayan maupun perusahaan penangkapan ikan di Pulau Dewata, setelah Jepang menyusul Amerika Serikat yang menyerap 19,60 persen, Taiwan 12,66 persen dan Singapura 8,46 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Singapura 8,46 persen, Australia 1,33 persen, Hong Kong 5,10 persen, Tiongkok 3,53 persen, Belanda 7,64 persen, Prancis 0,30 persen dan Thailand 0,79 persen.
Panasunan Siregar menambahkan, sisanya 9,84 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat, ekspor hasil perikanan daerah ini mencapai 113,068 juta dolar AS selama tahun 2014, menurun tipis 1,51 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 114,800 juta dolar AS. (WDY)
Bali Ekspor Ikan ke Pasar Potensial Jepang
Sabtu, 7 Februari 2015 16:33 WIB