Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) mengajukan harga baru
untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar Rp6.200 per liter.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam rapat asumsi makro
RAPBNP 2015 dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, mengatakan harga
tersebut dihitung berdasarkan acuan Means of Platts Singapore (MOPS)
dalam periode 25 Desember 2014 hingga 24 Januari 2015.
"Dalam periode tersebut, harga rata-rata sebesar 63,74 dolar AS per
barel dengan kurs Rp12.507 per dolar AS maka harga MOPS per liter
menjadi Rp5.013,81," katanya.
Dwi menuturkan karena 40 persen produksi solar berasal dari dalam
negeri, maka harganya menjadi lebih mahal 12,5 persen atau menjadi
Rp5.258 per liter.
Dengan nilai alfa yang sebelumnya disepakati sebesar Rp1.000,
didapat harga Rp6.258,81. Ada pun dengan pajak pertambahan nilai (PPN)
sebesar 10 persen dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB)
sebesar 5 persen, didapat harga Rp7.167,6 yang kemudian dibulatkan
menjadi Rp7.200.
"Dengan subsidi Rp1.000 per liter, jadi harga jual ke konsumen
adalah Rp6.200 per liter. Namun kami siap apapun yang ditetapkan
pemerintah," ujarnya.
Menteri ESDM Sudirman Said, dalam kesempatan yang sama, mengatakan
bisa saja harga solar menjadi Rp6.000 per liter, atau lebih murah dari
harga keekonomian seperti permintaan Komisi VII.
Namun, ia mengingatkan ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan jika harga solar menjadi lebih murah.
"Arah kebijakan Komisi VII dan berbagai pihak adalah bagaimana
supaya kita bisa menabung selisih harga keekonomian dan harga jual (atau
laba bersih minyak) sehingga bisa membangun cadangan strategis. Secara
hitungan kita sudah dapat laba bersih dengan harga yang tetap segini,"
katanya.
Sudirman juga mengatakan kewenangan terkait pengumuman harga ada di
tangan pemerintah sebagai badan eksekutif sehingga tidak bisa diputuskan
secara sepihak.
Hingga saat ini, belum ada keputusan harga baru BBM untuk bulan
Februari 2015. Harga solar tetap di level Rp6.400 per liter seperti
ketetapan harga yang diumumkan pemerintah sekitar pertengahan Januari
lalu.(WDY)
Harga Baru Solar Rp6.200 per Liter
Rabu, 4 Februari 2015 21:14 WIB