Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pertemuan
dengan para petinggi KIH dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri membahas soal kisruh yang terjadi antara KPK dengan Polri.
"Ya saya enggak perlu tutp-tutupi ya masalah KPK-Polri," kata Jokowi di Jakarta, Rabu, di sela Rapat Koordinasi Nasional BNN.
Pertemuan
yang dilangsungkan pada Selasa (3/2) itu diikuti oleh Ketua Umum PDI
Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PKB
Muhaimin Iskandar, Ketum PKPI Sutiyoso, dan Ketum PPP Romahurmuziy.
Sedangkan Ketum NasDem Surya Paloh tidak bisa hadir dan diwakili oleh Sekjen NasDem Patrice Rio Capella.
Pada
pertemuan itu para petinggi KIH memberikan saran-saran kepada Jokowi di
antaranya tentang rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan untuk menjadi
Kapolri.
KIH meminta Presiden Jokowi agar tetap menghormati
proses hukum yang berlaku dan mengambil keputusan setelah proses
praperadilan Komjen Budi Gunawan selesai.
Merespon hal itu, Jokowi mengakui bahwa proses hukum dan politik sama pentingnya sehingga keduanya harus berjalan beriringan.
"Dua-duanya, semuanya harus beriringan," katanya.
Oleh
karena itu, Jokowi menegaskan akan merampungkan penyelesaian kasus itu
pekan depan sekembalinya dari kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara
ASEAN pada 5-9 Februari 2015.
"Minggu depan itu bisa Senin,
Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, atau Sabtu. Tidak lama tapi memang ada yang
harus saya rampungkan dulu," katanya.(WDY)
Presiden Akui Bahas Soal KPK-Polri dengan KIH
Rabu, 4 Februari 2015 15:05 WIB