Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro,
mengatakan, pembenahan fundamental ekonomi bisa menjadi salah satu modal
Indonesia menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada
2016.
"Kita mencari sisi positif dari perjanjian ini, dan itu hanya bisa
terwujud bila kita menjaga fundamental ekonomi Indonesia," kata
Brodjonegoro, di Jakarta, Jumat malam.
Tantangan fundamental
ekonomi Indonesia saat ini adalah neraca transaksi berjalan yang masih
defisit dibandingkan negara tetangga, di antaranya Singapura, Thailand,
Malaysia maupun Filipina yang tercatat surplus.
"Negara lain tercatat surplus karena memiliki kemampuan untuk
ekspor tinggi, kecuali Filipina, yang terbantu repatriasi pendapatan
tenaga kerja mereka yang bekerja diluar negeri, jadi inflow dari luar Filipina, besar," katanya.
Selain itu juga laju inflasi tinggi yang terjadi dalam dua tahun terakhir, karena masalah pemanfaatan belanja subsidi BBM.
Dia
bahkan memperkirakan negara yang menjadi saingan Indonesia dalam MEA
bukan Thailand atau Malaysia, tapi Filipina yang memiliki pertumbuhan
ekonomi bagus serta penduduknya mempunyai kemampuan bahasa Inggris
memadai. (WDY)
Pembenahan Fundamental Ekonomi Modal Jelang MEA 2015
Sabtu, 31 Januari 2015 11:12 WIB