Islamabad (Antara Bali) - Sedikitnya 54 orang tewas dan 50 orang lagi
cedera pada Jumat (30/1), ketika pemboman bunuh diri terjadi di satu
tempat ibadah di Kabupaten Shikarpur Selatan, Pakistan, demikian laporan
media setempat.
Dengan mengutip beberapa sumber rumah sakit yang nama mereka tak
disebutkan , TV Dunya menyatakan seorang remaja pembom bunuh diri
meledakkan dirinya di tempat ibadah, saat tak kurang dari 400 orang
sedang menunaikan Shalat Jumat.
Menurut Regu Penjinak Bom, sedikitnya lima kilogram peledak
digunakan pada bom tersebut dan bom itu diledakkan dengan menggunakan
alat kendali jarak jauh.
Inspektur Polisi Kabupaten Shikarpur, kabupaten di bagian utara
Provinsi Sindh di Pakistan Selatan, mengatakan ledakan tersebut terjadi
sekitar pukul 13.40 waktu setempat di Daerah Lakhi Dar di kabupaten itu.
Setelah ledakan tersebut, atap tempat ibadah itu juga ambruk
sehingga memerangkap beberapa orang di dalam. Mereka belakangan dibawa
ke rumah sakit.
Tim pertolongan dan polisi bergegas ke lokasi ledakan dan membawa
jasad serta korban cedera ke rumah sakit setempat di kota tersebut,
demikian laporan Xinhua, Sabtu pagi.
Atas instruksi Menteri
Kesehatan Provinsi Jam Mehtab, orang yang menderita luka parah dibawa ke
beberapa rumah sakit di Kabupaten Larkana dan Sukkur, yang berdekatan,
untuk diberi pengobatan yang lebih baik.
Hubungan Masyarakat Antar-Lembaga, corong militer Pakistan,
mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa militer mengirim empat
ambulans dan beberapa dokter militer ke Shikarpur untuk mengobati orang
yang cedera.
Serangan bom itu terjadi saat Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif
memimpin satu pertemuan mengenai kondisi hukum dan ketenangan di Kota
Pelabuhan Karachi, Ibu Kota Provinsi Sindh di Pakistan Selatan.
Sharif telah mengutuk serangan bom tersebut dan meminta laporan mengenai itu.
Ia juga telah menginstruksikan departemen terkait untuk memberi
perawatan medis terbaik yang bisa diberikan kepada orang yang cedera.
Atas instruksi PM tersebut, 40 orang yang menderita luka kritis di
beberapa rumah sakit direncanakan dibawa melalui udara ke Karachi pada
Jumat malam.
Majlis Wahdat-e-Muslimeen (MWM), satu kelompok yang mewakiliki
masyarakat Syiah di negeri itu, mengumumkan tiga hari berkabung, dan
menggambarkan peristiwa tersebut sebagai kegagalan pemerintah.
MEM juga menggelar aksi duduk di Karachi untuk memprotes pembunuhan
sektarian besar-besaran. Banyak perempuan dan anak kecil ikut dalam aksi
duduk itu.
Pemrotes menghalangi jalan raya utama di kota tersebut, sehingga mengganggu arus lalu-lintas.
Media lokal melaporkan bahwa cabang kelompok terlarang Jundullah,
kelompok sempalan Tehreek-i-Taliban Pakistan, mengakut bertanggung-jawab
atas serangan tersebut.
Juru Bicara Jundullah mengatakan mereka membidik pemeluk Syiah sebab "mereka adalah musuh Jundullah". (WDY)
54 Tewas, 50 Cedera dalam Ledakan di Pakistan
Sabtu, 31 Januari 2015 11:08 WIB