Denpasar (Antara Bali) - Polisi mulai mendeteksi sidik jari pembunuh mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali Dewa Ayu Agung Diah Cahyani (18).
Kapolsek Denpasar Selatan AKP Leo Martin Pasaribu di Denpasar, Senin mengatakan bahwa sidik jari pelaku ada di sepeda motor milik korban yang sebelumnya ditemukan di wilayah Mengwi, Kabupaten Badung dalam kondisi penuh darah.
"Ini berdasarkan hasil pemeriksaan labfor, yang mana didapatkan sidik jari di motor korban, yang diduga kuat merupakan sidik jari dari pelaku," katanya menjelaskan.
Dikatakan, kendati sidik jari sudah dapat dideteksi, namun hingga saat ini polisi belum dapat mengungkap siapa sebenarnya pembunuh gadis belia tersebut.
Menurut mantan Kasat Reskrim Polres Tabanan itu, hingga saat ini, pihaknya talah memeriksa 30 saksi mulai dari penghuni tempat kos, teman-teman korban, keluarganya termasuk mantan pacar korban.
Mengenai motif pembunuhan, dia mengatakan belum dapat memastikannya. Hanya saja pihaknya saat ini mendalami dua kemungkinan motif antara asmara atau perampokan.
Ia menjelaskan, dari hasil otopsi rumah sakit, kematian korban diakibatkan luka tusukan. Dari sembilan tusukan yang ada di tubuh korban, yang paling mematikan adalah tusukan di bawah ketiak kiri korban.
"Tusukan di bawah ketiak korban, tembus hingga ke jantungnya. Tusukan inilah yang membuat korban meninggal dunia," ujarnya.
Selain itu, Kapolsek menegaskan, kalau korban tidak diperkosa. Karena berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan tidak ditemukan ceceran sperma di alat vital korban atau pun di dalam tubuh korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewa Ayu Diah Cahyani, ditemukan tewas dengan penuh luka tusuk tubuhnya, di dalam kamar kosnya di Jalan Ida Bagus Oka, Panjer, Denpasar Selasa (7/8) lalu.
Selain penuh dengan luka tusuk, korban ketika ditemukan dalam keadaan telanjang. Korban merupakan putri dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangli, Bali.(*)