Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Tirtawan mendesak untuk meninjau dan mengkaji keberadaan Danau Buyan dan Tamblingan di Kabupaten Buleleng setiap tahun terjadi pendangkalan.
"Pemerintah harus mengkaji terjadi pedangkalan kedua danau tersebut. Karena terjadi pendangkalan itu ada beberapa faktor pemicunya, salah satunya masyarakat di sekitar yang menanam sayur menggunakan pupuk anorganik," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan jika terus dibiarkan dan tidak ada kepedulian semua pihak, maka daya tampung danau itu akan berkurang dan berdampak pada lingkungan sekitarnya.
"Saya berharap pemerintah memikirkan solusi yang tepat guna mencegah rusaknya lingkungan di sekitar danau tersebut," kata politikus asal Kabupaten Buleleng itu.
Dikatakan pemerintah harus mewajibkan petani sayur yang ada di sekitar danau itu menggunakan pupuk organik, sehingga kuntur tanah tidak rusak.
"Jika menggunakan pupuk anorganik, maka kuntur tanah di sekitar danau akan rusak dan menyebabkan sampah-sampah akan menjadi polutan danau itu," katanya.
Danau Buyan memiliki luas 3,9 kilometer persegi dengan kedalaman sekitar 87 meter, sedangkan Danau Tamblingan hanya mempunyai luas 1,9 kilometer persegi dengan kedalaman 90 meter.
Danau Buyan dan Tamblingan adalah dua buah danau yang letaknya berdampingan nampak seperti kembar, dipisah hanya sebuah alur sempit di antara keduanya.
Kedua danau berada di wilayah Kecamatan Sukasada (Buleleng) pada ketinggian 1.000 meter di permukaan laut. Pada awalnya danau ini memang satu, karena terjadi longsoran salah satu tebing pada tahun 1818, membuat danau ini terpisah menjadi dua bagian. (WDY)