Jakarta (Antara Bali) - Menteri ESDM Sudirman Said bertemu dengan 23
konsorsium pengembang listrik swasta atau "Independent Power Producers"
(IPP) untuk membahas proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas
total 35.000 MW hingga 2019.
"Tujuannya adalah ingin menjelaskan
kebijakan pemerintah membangun 35.000 MW. Kepada mereka kami jelaskan
program ini untuk memberi kesempatan besar kepada IPP untuk bisa
mewujudkan proyek itu bersama PLN," kata Sudirman di Jakarta, Selasa.
Dalam
kesempatan itu pula, Sudirman bersama jajarannya mendengarkan masukan
sehingga bisa mendapatkan gambaran komitmen pihak IPP yang bisa
diberikan.
"Mereka yang hadir saat ini punya kemampuan finansial
dan teknis, serta berpotensi untuk ditunjuk langsung. Barangkali
sepertiga dari 35.000 MW itu sudah bisa terserap semua," katanya.
Direktur
Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan IPP
eksisting memang diberi kesempatan untuk bisa ditunjuk langsung dalam
proyek pembangkit listrik 35.000 MW.
Pasalnya, IPP mendapat porsi garapan 25.000 MW sementara PLN sebesar 10.000 MW.
"Termasuk nanti perusahaan-perusahaan tambang bisa ditunjuk langsung untuk bangun pembangkit listrik," katanya.
Menurut
Jarman, proses penunjukan langsung akan lebih efektif karena bisa
memangkas waktu dan biaya tender. Dengan demikian, proses pembangunan
akan berjalan lebih cepat tanpa meninggalkan asas-asas prosedur yang
ada.
"Proses selama ini cukup lama karena harus negosiasi, jadi
dipotong waktunya sehingga semua lebih cepat tetapi tanpa meninggalkan
asas dalam rangka prosedur yang baik," ujarnya.(WDY)
Menteri ESDM-IPP Bahas Proyek Pembangkit 35.000 MW
Selasa, 20 Januari 2015 14:01 WIB