Jakarta (Antara Bali) - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi
Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan bahwa pembenahan sistem
logistik di laut dan darat harus seimbang.
"Pemerintah memang
memfokuskan pada sarana dan infrastruktur logistik laut, tapi sistem
logistik di darat juga harus tetap diperhatikan," kata Danang di
Jakarta, Minggu.
Ketua Umum MTI itu berpendapat bahwa bagaimana
pun, sistem logistik di darat memainkan peran penting dalam distribusi
di dalam pulau.
Pemanfaatan dan pembenahan infrastruktur
pelabuhan, jalan raya, atau "dry port" yang baik, katanya, akan
meningkatkan efektivitas sistem logistik secara keseluruhan.
"Sampai
saat ini sistem logistik nasional sekitar 70 persen masih menggunakan
akses darat, sedangkan laut 30 persen," ucap Danang, menjelaskan.
Ia
memperkirakan apabila sistem logistik nasional telah dibenahi, maka
pemerintah bisa menghemat biaya logistik dan transportasi sekitar 12
hingga 18 persen.
"Dengan berkurangnya biaya logistik, sisanya
bisa digunakan untuk hal-hal menyangkut peningkatan ekonomi negara,"
ujar dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta tersebut.
Sebelumnya
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan
membenahi sistem logistik dan manajemen tata niaga perdagangan untuk
mengatasi laju inflasi yang tinggi.
"Penangan inflasi memerlukan
upaya keras, karena tidak hanya masalah pergerakan harga. Pemerintah
akan fokus membenahi masalah logistik dan manajemen tata niaga," tutur
Bambang, Senin (5/1).
Untuk itu ia mengharapkan adanya pembenahan
dan tata kelola sistem logistik dan perdagangan, sehingga barang di
pasar tidak mengalami kenaikan harga dan menjaga ketersediaannya.(WDY)
Pengamat: Pembenahan Sistem Logistik Harus Seimbang
Minggu, 18 Januari 2015 12:06 WIB