Denpasar (Antara Bali) - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali, menyiapkan sekitar 21 lokasi lapangan umum serta tempat terbuka sebagai tempat shalat Idul Fitri 1 Syawal 1431 H.
"Lokasi shalat tersebut tersebar di kawasan wisata Kuta, Nusa Dua, Kabupaten Badung, serta Kota Denpasar dan sekitarnya," kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali H Roichan Muchlis di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, lokasi shalat yang disiapkan panitia tersebut di luar masjid dan mushala yang tidak tertutup kemungkinan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan shalat pada Idul Fitri.
Meskipun panitia banyak menyiapkan lokasi shalat, namun satupun tidak ada yang diperuntukkan khusus bagi wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara yang berliburan di Bali.
Pelancong dari umat muslim yang merayakan Idul Fitri di Bali dapat mengikuti shalat bergabung dengan masyarakat setempat pada 21 lokasi yang telah disiapkan tersebut.
PHBI telah melakukan berbagai persiapan dengan matang, dengan harapan seluruh rangkaian kegiatan Idul Fitri 1431 dapat terlaksana secara baik dan lancar.
Dalam persiapan itu juga telah dilakukan pertemuan dengan jajaran Polda Bali, menyangkut pengamanan seluruh rangkaian Hari Raya Lebaran.
Haji Roichan Muchlis menambahkan, pengamanan dilakukan secara maksimal oleh Polda Bali, polres/poltabes beserta segenap jajarannya, dibantu masyarakat desa adat dalam di lingkungan wilayah masing-masing.
Semua persiapan sudah dilakukan panitia dengan baik, dan hingga kini belum menghadapi kendala dan hambatan berkat adanya kerja sama dengan semua pihak, ujar Haji Roichan Muchlis.
Keterlibatan desa adat, khusus petugas keamanan (pecalang) mencerminkan rasa kebersamaan, kerukunan yang mantap dan kokoh yang selama ini dapat diwujudkan.
Kerukunan antarumat beragama di Bali diwarisi secara turun temurun yang hingga kini dapat terpelihara dengan baik.
Selain pengamanan lokasi shalat, baik di lapangan maupun masjid, jajaran Polda Bali juga mengamankan pelaksanaan mudik Lebaran di jalan-jalan raya, terminal, penyeberangan laut dan bandara.
Pengamanan secara terpadu di semua aspek itu diharapkan semua kegiatan keagamaan dapat terlaksana dengan baik, tanpa hambatan, harap H Roichan Muchlis. (*)