Denpasar (Antara Bali) - Sebelum memimpin rapat besar keluarga tentang pengabenan jenazah istri, mantan Bupati Gianyar Anak Agung Gede Agung Bharata meminta kepada pihak Rumah Sakit Umum (RSUP) Sanglah Denpasar untuk pulang menjenguk jenazah sang istri.
"Hari ini Pak Bharata ingin pulang, tapi setelah menjenguk, akan kembali dirawat di sini," kata Kepala Subbagian Humas RSUP Sanglah, dr IGN A Putra Wibawa di Denpasar, Bali, Selasa.
Pihak RSUP Sanglah mengabulkan permintaan Agung Bharata itu, karena sejak malapetaka yang menimpa istrinya itu terjadi, dia belum menyaksikan sendiri jenazah istrinya, Ny Nani Mirna.
Rapat keluarga di Puri Gianyar yang kemudian berlangsung setiba dia di Puri Gianyar, tidak menghasilkan apapun kecuali kesepakatan meminta pendapat dan nasehat dari pemuka agama Hindu Dharma setempat.
Kesepakatan itu langsung dilaksanakan Agung Bharata dan seluruh anggota keluarga besar Puri Gianyar.
Mantan Bupati Gianyar bersama istrinya Ny Nani Mirna, Minggu (5/9) pagi sekitar 10.00 Wita berjalan-jalan di tepi Pantai Sedayu, Kabupaten Klungkung.
Tengah asik berjalan-jalan, tiba-tiba Ny Nani tercebur ke pantai dan langsung terseret arus gelombang pasang.
Bharata berusaha sekuat tenaga menyelamatkan istrinya, namun sia-sia karena keduanya akhirnya terseret arus. Bharata akhirnya ditemukan di Pantai Lebih, Kabupaten Gianyar, dalam keadaan selamat setelah empat jam terapung-apung di laut.
Sedangkan sang istri nyawanya tidak tertolong. Nani menyusul ditemukan di perairan Selat Lombok dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Menurut Putra Wibawa, keinginan itu dikatakan langsung politisi 61 tahun tersebut kepada pihak keluarga, yang kemudian meneruskannya ke pihak rumah sakit.
Hal ini dijukan pihak keluarga untuk menjaga kondisi kejiwaan Bharata tetap stabil dan tenang. "Pak Bharata sudah bisa menerima kabar kepergian istrinya yang tragis dengan baik. Kondisi psikologisnya, sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya," kata Putra Wibawa. (*)