Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo ingin berbagai pihak
memperbaiki total industri strategis pertahanan dalam negeri guna
mencapai kemandirian pada Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).
"Harus kita perbaiki secara total baik daya saing maupun kapasitas
produksi," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Komite Kebijakan
Industri Pertahanan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Menurut Jokowi, perbaikan total harus dilakukan di berbagai
industri strategis pertahanan seperti Pindad, PT Dirgantara Indonesia
(DI) dan PT PAL.
Dengan demikian, ujar dia, maka industri strategis pertahanan harus
berjangka panjang dan bukan hanya dikelola untuk jangka waktu pendek
atau hanya satu dua tahun.
Selain itu, ia mengemukakan agar industri pertahanan bisa lebih
efisien agar dapat mengembangkan teknologi ganda yaitu antara sipil dan
militer.
"Jadi industri bukan hanya untuk kebutuhan pertahanan tetapi juga untuk kebutuhan nonpertahanan," kata dia.
Jokowi
mencontohkan, misalkan produksi kapal perang dalam negeri juga
teknologinya dapat digunakan untuk mengembangkan produk kapal niaga.
Ia juga mengingatkan, "pekarangan rumah" Republik Indonesia adalah
laut karena merupakan negara lautan yang terdiri dari pulau-pulau.
Untuk itu, Jokowi juga ingin agar formasi kekuatan yang dominan
dapat dikembalikan ke kebijakan kemaritiman dan ini jangan hanya
diterjemahkan dengan kebijakan tol laut dan pembangunan pelabuhan.
"Tetapi yang paling penting dalam membenahi industri maritim dan
galangan kapal, kita lakukan sendiri. Itu adalah hal yang paling
penting. Tanpa itu, pemain luar yang akan dominan dan kita hanya akan
jadi penonton," papar Presiden.
Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan itu diikuti pula oleh
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menko
Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu,
Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago dan
Menteri BUMN Rini Soemarno. (WDY)
Presiden Ingin Perbaikan Total Industri Pertahanan
Selasa, 30 Desember 2014 13:53 WIB