Gianyar (Antara Bali) - Panggung raksasa di "Bali Theatre" yang berada di "Bali Safari and Marine Park" sukses menampilkan pertunjukan secara rutin dengan menampilkan 30 satwa aneka jenis termasuk sepuluh gajah yang didukung 150 penari dan 40 wayang.
Keberhasilan itu berlangsung sejak Bali Theatre yang menyediakan panggung berukuran 80 meter kali 40 meter diresmikan Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukarwati pada Minggu (29/8), kata Marketing Komunikasi Media BSMP Astrid W Iswulandari, di Gianyar, Rabu.
Pertunjukan secara rutin kecuali hari Senin di gedung berkapasitas 1.200 penonton dengan tarif masuk hampir Rp500 ribu per orang itu, menampilkan lakon "Bali Agung "The Legend of Balinese Goddesses".
Cerita yang diangkat merupakan kisah nyata dari abad ke-12 zaman Raja Jaya Pangus yang menikah dengan seorang putri China, Kang Cing Wei, dan ayah seorang anak dengan wanita lain yang dianggap sebagai dewi kesuburan Bali, Dewi Danu, kata Astrid.
Menurut Produser Eksekutif Bali Theatre Hans Manansang, pihaknya mengedepankan visi untuk menciptakan sebuah cerita epik yang menangkap esensi sejati dari Bali.
Intinya menyajikan sebuah evolusi dalam perspektif budaya Bali yang dikemas dalam pertunjukan teatrikal bertaraf internasional.
"Pertunjukan ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengembangkan konservasi budaya Bali yang unik," tuturnya.
Bali Agung merupakan hasil kolaborasi budaya Bali antara seniman berbakat I Made Sidia dan tim produksi dan kreator berskala internasional yang profesional di bidangnya.
I Made Sidia, selaku direktur artistik yang diakui dunia internasional dan dikenal sebagai seniman wayang Bali mengatakan, produksi Bali Agung menjadi pertunjukan kebudayaan yang paling rumit yang pernah dilakukan di Indonesia.
"Saya telah melihat pertunjukan teater di seluruh dunia dan sebagian besar dari mereka sudah besar. Tapi yang satu ini akan menonjol dalam hal konsep dan filosofi," katanya.
Peter J Wilson, selaku direktur kreatif berkolaborasi dengan I Made Sidia dan berhasil menciptakan pertunjukan yang dinilainya sebagai yang terakbar di Bali.
"Pertunjukan ini dikemas di panggung yang dilengkapi dengan ratusan lampu pencahayaan, spesial efek dan tata suara dengan teknologi terkini tanpa mengubah intisari cerita, sehingga warisan budaya tetap utuh," tegas Peter.
Bali Agung dibuka untuk umum mulai Selasa (31/8) dan dijadwalkan digelar rutin sampai 12 September dengan promo khusus, yakni beli dua gratis satu bagi pengunjung yang membeli tiket langsung di BSMP. Informasi mengenai jadwal pertunjukan dapat diakses di www.balitheatre.com. (*)