Denpasar (Antara Bali) - Subsektor peternakan yang meliputi ternak besar, kecil, unggas dan hasil ternak lainnya di Bali dalam pembentuk nilai tukar petani (NTP) perannya turun sebesar 1,15 persen dari 113,65 persen pada Oktober 2014 menjadi 112,34 persen pada November 2014.
"Hal itu akibat indeks yang diterima petani turun sebesar 0,13 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, pada sisi lain kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 1,04, sehingga indeks yang diterima petani dipicu oleh turunnya harga komoditas pada kelompok ternak besar, unggas dan hasil ternak.
Kelompok ternak besar mengalami penurunan sebesar 0,55 persen yang terjadi pada komoditas sapi potong. Sedangkan kelompok unggas mengalami penurunan sebesar 0,33 persen pada komoditas ayam buras dan ayam pedaging.
Sedangkan kelompok hasil ternak turun sebesar 0,35 persen terjadi pada komoditas telur itik dan telur ayam ras. Pada sisi lain kenaikan indeks yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,62 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,48 persen.
Panasunan Siregar menambahkan, subsektor peternakan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima komponen itu dua di antaranya mengalami kenaikan dan tiga terjadi penurunan.
Dua komponen yang mengalami kenaikan adalah subsektor hortikultura dan subsektor tanaman pangan. Tiga subsektor yang mengalami penurunan selain subsektor peternakan juga perkebunan dan subsektor perikanan, ujar Panasunan Siregar. (MFD)
Peternakan Bentuk Ntp Bali Turun 1,15 Persen
Minggu, 7 Desember 2014 14:20 WIB