Singaraja (Antara Bali) - Dua kompi Brimob Polda Bali menyusul tiba di lokasi bentrokan antarbanjar atau dusun di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Dua kompi Brimob yang meluncur dari Denpasar itu, Senin dini hari telah tiba di lokasi kejadian, bergabung dengan aparat lain yang lebih dulu melakukan langkah pengamanan," kata Kapolres Buleleng AKBP M Yudi Hartanto di Singaraja, Senin siang.
Kapolres mengakui kalau kehadiran dua kompi atau sekitar 50 anggota Brimob di lokasi bentrok antarbanjar itu atas permintaan dirinya.
"Sesuai dengan perkembangan situasi, kami minta tambahan dua kompi Brimob untuk mengamankan lokasi," ucapnya.
Bentrok antarwarga Banjar Kauman dan Banjar Pala di Desa Pengastulan itu, sejak Minggu (29/8) jelang tengah malam kembali memanas setelah sebelumnya sempat mereda pascadilakukannya musyawarah antartokoh adat setempat di kantor Polsek Seririt.
Dari pantauan ANTARA hingga Senin dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, terlihat bahwa puluhan warga dari masing-masing kubu yang bertikai, kembali melakukan pelemparan-pelemparan ke dusun lawan yang tinggal bertetangga itu.
Tidak hanya itu, kumpulan warga dari masing-masing kubu itu juga terlihat membekali diri dengan senjata tajam dan tumpukan batu.
Aparat gabungan Polres Buleleng yang dipimpin Kapolres AKBP Yudi Hartanto, dan Kodim 1609 Buleleng yang dikomandani Letkol (Inf) Suhardi, tampak berjaga-jaga di sepanjang jalan yang menghubungkan dua banjar yang terlibat bentrok fisik sejak Minggu (29/8) dinihari itu.
Wakil Bupati Kabupaten Buleleng Made Arga Pinatih juga sempat melakukan monitoring di tempat kejadian serta melakukan "sweeping" bersama jajaran aparat kepolisian, baik di wilayah Banjar Pala maupun Kauman.
Dari "sweeping" yang dilakukan Minggu tengah malam hingga Senin dini hari, berhasil diamankan puluhan senjata tajam mulai dari pisau kecil hingga tombak panjang.
Meski di kawasan tempat kejadian cukup banyak aparat yang berjaga-jaga, namun aksi aksi pelemparan batu di daerah perbatasan dua banjar tetap saja terjadi.
Aksi yang semula hanya dengan lempar batu, menyusul dengan saling lempat bom molotov. Akibatnya, sebuah rumah milik warga Banjar Pala, dan sebuah lainnya milik warga Banjar Kauman, menjadi hangus terbakar.
Sebuah mobil pemadam kebakaran (PMK) milik Pemkab Buleleng tidak bisa menjangkau lokasi karena rapatnya pemukiman warga di kawasan tersebut. Pada akhirnya, mobil pemadan hanya bisa disiagakan di depan kantor Polsek Seririt.
Kobaran api di rumah warga di dua banjar tersebut akhirnya bisa dipadamkan oleh masing-masing warga setempat dengan menyiramkan air menggunakan perangkat seadanya.
Kapolres Yudi mengatakan, pihaknya kini semakin memperketat upaya penjagaan, terutama di daerah perbatasan antardua banjar yang tengah dilanda konflik tersebut.
Konflik antardua banjar bertetangga itu muncul setelah adanya dua pemuda berlainan dusun terlibat perkelahian di arena konser musik di Lapangan Seritit pada Sabtu (28/8) malam lalu. (*)