New York (Antara Bali) - Indeks Dow dan S&P 500 berakhir naik tipis
ke rekor tertinggi baru pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah aliran data
ekonomi Amerika Serikat bervariasi.
Indeks Dow Jones Industrial
Average naik 12,81 poin (0,07 persen) menjadi 17.827,75, sekitar 10 poin
di atas rekor tertinggi sebelumnya.
Indeks berbasis luas
S&P 500 menguat 5,80 poin (0,28 persen) menjadi 2.072,83, juga
tertinggi selama ini. Indeks komposit teknologi Nasdaq naik 29,07 poin
(0,61 persen) menjadi 4.787,32.
Data untuk Oktober menunjukkan
sedikit peningkatan dalam belanja konsumen AS, kenaikan dalam pesanan
barang tahan lama dan sedikit peningkatan dalam penjualan rumah baru.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim pengangguran lebih tinggi untuk
pekan yang berakhir 22 November.
Laporan-laporan, sementara
agak mengecewakan, "tidak mengerikan," kata Michael James, direktur
pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities.
"Apapun
tentang data sudah cukup untuk mengubah pandangan bahwa ekonomi AS tetap
perekonomian terkuat di dunia dan bahwa ekuitas AS tetap pilihan yang
terbaik di antara pasar ekuitas di seluruh dunia," katanya.
"Tren bulan lalu terus berbaris."
Pasar AS ditutup pada Kamis untuk hari libur Thanksgiving, dan akan ditutup tiga jam lebih awal pada Jumat pada 18.00 GMT.
Perusahaan
pengeboran Seadrill tenggelam 22,8 persen karena menangguhkan
dividennya, mengutip "penurunan yang signifikan di pasar yang lebih
luas."
Pengumuman Seadrill menambah tekanan pada saham-saham
jasa minyak, yang turun karena harga minyak jatuh didorong ekspektasi
bahwa OPEC tidak akan mengambil tindakan signifikan dalam pertemuannya
di Wina, Kamis waktu setempat.
Driller Transocean jatuh 8,1
persen, sementara Schlumberger turun 2,5 persen dan Weatherford
International kehilangan 2,8 persen.
Raksasa ritel online Amazon
turun 0,4 persen karena memangkas harga ponsel Fire-nya untuk kedua
kali dalam upaya untuk memicu penjualan.
Deere, yang memproduksi
traktor dan peralatan pertanian lainnya, jatuh 0,9 persen karena
memproyeksikan penurunan 15 persen dalam penjualan peralatan pada 2015.
Hewlett-Packard
naik 4,1 persen setelah laba kuartal keempat fiskalnya sesuai harapan,
sekalipun pendapatannya 28,41 miliar dolar AS sedikit di bawah 28,76
miliar dolar AS yang diproyeksikan oleh para analis.
Harga
obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun
menjadi 2,23 persen dari 2,26 persen pada Selasa, sementara pada
obligasi 30-tahun merosot ke 2,94 persen dari 2,97 persen. Imbal hasil
dan harga obligasi bergerak terbalik. (MFD)
Indeks Dow Dan S&P 500 Naik Ke Rekor Baru
Kamis, 27 November 2014 10:05 WIB