Balikpapan (Antara Bali) - TNI Angkatan Laut menyiagakan empat Kapal
Perang Republik Indonesia (KRI) untuk melakukan patroli pengamanan
perairan laut di wilayah utara Indonesia, kata Komandan Pangkalan TNI AL
(Danlanal) Balikpapan Kolonel (P) Ariantyo Condrowibowo.
"Keempat kapal perang itu adalah KRI Kakap 811, KRI Pulau Rengat
711, KRI Birang 831, dan KRI Suluh Pari 809 saat ini siaga di perairan
laut Balikpapan, Kalimantan Timur," ujarnya di Balikpapan, Sabtu.
Ia mengatakan, empat KRI itu akan melaksanakan tugas patroli dan
penjagaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yaitu Selat Makassar,
Laut Sulu, Laut Sulawesi, di perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan
Filipina di wilayah utara.
"Saat ini yang menjadi perhatian utama kami adalah melindungi
nelayan kita, dan pencegahan nelayan asing yang mencuri ikan di perairan
kita," katanya.
Keempat KRI itu, menurut Arianttyo, bersenjata lengkap. KRI Suluh
Pari, misalnya, merupakan kapal asli buatan Indonesia dari PT PAL yang
dirancang untuk patroli cepat dan sigap dalam pengejaran.
"Kecepatannya KRI tersebut mencapai 20 knot dan todongan meriam
Oerlikon 20 mm langsung bisa membuat kapal pencuri ikan tidak berkutik,"
katanya.
Menurut dia, nelayan asing yang masuk perairan Indonesia ke ALKI
II, atau turut memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia
berasal dari berbagai negara di utara Indonesia.
Dia mengakui bahwa pada siang hari, saat sedang dalam pemantauan
kapal-kapal patroli Indonesia, kapal-kapal nelayan asing itu berada di
luar wilayah perairan Indonesia.
"Namun, ketika malam mereka masuk perairan kita dan mulai menangkap ikan. Modusnya, antara lain begitu," ujarnya.
Kapal-kapal asing yang umumnya berukuran besar ada yang menggunakan
lampu ribuan watt untuk menarik ikan datang dan berkumpul. Hal itu,
menurut dia, mengakibatkan nelayan-nelayan Indonesia tidak kebagian
ikan.
Para nelayan asing itu, ditambahkannya, juga biasa menggunakan alat
tangkap yang dilarang di perarian Indonesia, seperti pukat harimau. (WDY)
Patroli Utara TNI AL Siagakan Empat KRI
Sabtu, 22 November 2014 20:54 WIB