Kuta (Antara Bali) - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mensosialisasikan program Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada sejumlah wartawan di Kuta, Bali, Jumat.
"Sosialisasi kali ini kami menyasar para wartawan yang nantinya mampu menyampaikan informasi program pemerintah kepada seluruh masyarakat secara cepat dan tepat," kata Koordinator Tim Pengendali Klaster 3 Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Ari A Perdana.
Sosialisasi yang dilaksanakan selama sehari itu juga menghadirkan Kepala Divisi Regional XI BPJS Kesehatan, Ni Made Ayu Sri Ratna S dan Kepala Regional PT Pos Indonesia, Wayan Santra.
Menurut Ari A Perdana, pemerintah akan meluncurkan program simpanan Keluarga Sejahtera, Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat secara bertahap.
Era baru peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu bagi 15,5 juta keluarga kurang mampu secara bertahap, termasuk sekitar 140 ribu keluarga di Bali, yang dimulai dengan pemberian simpanan keluarga sejahtera melalui rekening simpanan uang elektronik kepada lebih dari 1 juta keluarga (lebih dari 10 ribu keluarga di Kabupaten Jembrana), Kartu Indonesia Pintar kepada sekitar 160 ribu anak usia sekolah (sekitar 1.300 di Kabupaten Jembrana), dan Kartu Indonesia Sehat bagi hampir 4,5 juta individu (lebih dari 38 ribu di Kabupaten Jembrana) di 19 Kabupaten/Kota di 10 Provinsi.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, pemerintah meluncurkan Simpanan Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat pada Senin (3/11) di Jakarta.
Peluncuran tersebut adalah bagian dari ujicoba pelaksanaan berbagai program yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
"Secara bertahap pemerintah akan membagikan kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia, yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai penanda keluarga kurang mampu Kartu HP (SIM card) yang berisi uang elektronik yang digunakan untuk mengakses Simpanan Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar (KIP), sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Sehat," ujarnya.
Menurut dia, pada tahap awal ini pemerintah membagikan KKS, Kartu HP, KIP, dan KIS kepada 1 juta keluarga kurang mampu. (ADT)