Beijing (Antara bali) - Presiden RI Joko Widodo kembali menawarkan
investasi bidang infrastruktur kepada para penanam modal dalam pertemuan
para pengusaha ekonomi APEC 2014 dan negara lain.
"Indonesia memiliki bujet yang terbatas, karenanya kami
menawarkan kesempatan kepada hadirin untuk menanamkan investasinya untuk
infrastruktur," katanya, sebagai penyaji pertama dalam CEO Summit APEC
2014 di Beijing, Senin.
Anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2015 akan dialokasikan
sebesar Rp433,5 triliun. Anggaran tersebut untuk subsidi energi sebesar
Rp363,5 triliun, dan subsidi nonenergi sebesar Rp70,0 triliun.
Kepala negara mengatakan subsidi tersebut dialokasikan antara
lain bagi pertanian, utamanya pembangunan irigasi, nelayan melalui
penyediaan kapal dan pendingin, serta sektor UKM dan mikro.
"Itu semua untuk menciptakan kegiatan yang lebih produktif,
daripada yang bersifat konsumtif. Sebagian lainnya, subbsidi akan
dialokasikan bagi sektor pendidikan dan infrastruktur," ujarnya.
Sebagai negara yang sebagian besar adalah perairan, dalam lima
tahun kedepan, Indonesia ingin membangun sekitar 24 pelabuhan dan
pelabuhan laut dalam. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi
menggambarkan pentingnya keberadaan pelabuhan untuk mendukkung arus
barang dan jasa.
"Ini adalah pelabuhan Tanjung Priok, salah satu pelabuhan
penting di Indonesia. pada 2009, pelabuhan ini memiliki kapasitas
kegiatan senilai 3,6 miliar dolar AS dan 2017 ditargetkan mencapai 15
miliar dolar AS," kata Kepala Negara.
Ia menambahkan, pelabuhan dan pelabuhan laut dalam itu akan
dibangun di beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan
bahkan Papua. Selain itu, Indonesia juga akan membangun jalur kereta
api yang menghubungkan beberapa titik di Sumatera, Kalimatan, Sulawesi
dan Papua.
Presiden Jokowi juga mengemukakan Indonesia tengah dan akan
mengembangkan sistem transportasi massal di enam kota besar. "Kami mulai
dengan transportasi massal di Jakarta, dan akan dikembangkan pula di
Medan, Makassar, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Ini adalah kesempatan
bagi para investor," tuturnya.
Terkait agenda maritim lainnya, Presiden Jokowi menyampaikan
gagasan tentang tol laut. "Tol laut adalah sistem transportasi laut,
agar biaya menjadi lebih rendah dan efisien, perpindahan barang dan jasa
melalui laut, sehingga produknya juga semakin kompetitif," ungkapnya.
Untuk kebutuhann energi, ia mengemukakan Indonesia membutuhkan
pembangkit listrik dengan kapasitas mencapai 35.000 MW, guna mendukung
kegiatan industri dan beberapa proyek pembangunan lainnya.
Kepala negara meyakinkan para calon investor yang datang, bahwa
pemerintah akan mempermudah para calon investor menanamka modalnya di
Indonesia. "Sebagian besar investor yang datang kerap mengeluh tentang
perijinan dan lahan. terkait ini, saya telah mendesak menteri terkait,
para gubernur, bupati dan walikota untuk mengatasi hal itu," kata
Jokowi.
Kepala negara mengemukakan, dirinya akan memberikan layanan satu
atap bagi para calon investor untuk mempermudah rencana mereka
menanamkan modal di Indonesia.
Pertemuan tingkat tinggi para pengusaha 21 ekonomi APEC dan
beberapa negara lainnya merupakan salah satu forum penting dalam
rangkaian KTT APEC. Dalam pertemuan itu masing-masing pemimpin ekonomi
APEC, pengusaha dan para pengambil kebijakan ekonomi, berdiskusi bersama
memantapkan perdagangan bebas, inovasi, pertumbuhan ekonomi dan
konektivitas.
Pertemuan menghadirkan 15 pemimpin ekonomi APEC termasuk
Presiden RI Joko Widodo. Terdapat pula 1.500 delegasi dari 500
perusahaan. Sebagai besar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur, keuangan, pertambangan, dan telekomunikasi. (WDY)
Presiden Tawarkan Investasi Bidang Infrastrktur di APEC 2014
Senin, 10 November 2014 13:54 WIB