Jakarta (Antara Bali) - Singapura bisa menjadi negara dengan nilai investasi terbesar di berbagai sektor tahun ini di Indonesia, kata Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi Rabu.
"Nilai investasi Singapura di Indonesia bisa mencapai 5 miliar dolar AS tahun ini," kata Dubes Hadi dalam perbincangan dengan Antara.
Menurut dia, pihaknya yang bekerja sama antara lain dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan lembaga-lembaga terkait lainnya terus mencoba menarik para investor dari Singapura untuk berinvestasi.
Tercatat lima negara sebagai penanam modal asing (FDI) terbesar di Indonesia pada 2013. Jepang berada di posisi pertama dengan nilai 4,71 miliar dolar AS (16,5 persen), disusul Singapura senilai 4,67 miliar dolar (16,3 persen), Amerika Serikat senilai 2,4 miliar dolar (8,5 persen), Korea Selatan senilai 2,2 miliar dolar (3,8 persen) dan Inggris senilai 1,1 miliar dolar (3,8 persen). Negara-negara lainnya senilai 13,5 miliar dolar (47,2 persen).
Pada Kuartal Ketiga (Q3) 2014, Singapura adalah investor asing terbesar di Indonesia dengan nilai investasi 4,9 miliar dolar AS atau 22,5 persen dari total FDI.
Hadi mengatakan investor Singapura menanamkan modal mereka sebagian besar di Jakarta dan sekitarnya antara lain di sektor transportasi, telekomunikasi, pergudangan, manufaktur, industri makanan, perkebunan dan elektronik.
Ia baru-baru ini menyertai sebanyak 40 pengusaha Singapura untuk menjajaki investasi dan bisnis di Jakarta dan Surabaya, dua kota yang paling diminati mereka karena telah memiliki infrastruktur yang baik dan dekat dengan pelabuhan laut.
Nilai FDI dari Singapura pada Q3 2014 terbesar di Jakarta sebesar 1,5 miliar dolar AS, disusul Banten (492,3 juta dolar), Jawa Timur (411,7 juta dolar), Kalimantan Timur (320,9 juta dolar) dan Sumatera Selatan (300,4 juta dolar).
"Sejumlah pengusaha dari sini akan ke Indonesia lagi untuk maksud yang sama," katanya.
Pada bagian lain Dubes Hadi mengatakan pihaknya mengundang provinsi-provinsi di Indonesia untuk mempromosikan sektor makanan, energi dan pertanian, dan menyelanggarakan lokakarya dan diskusi di Singapura.
Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kepulauan Riau telah memenuhi undangan tersebut dan Provinsi Sumatera Selatan akan menyusul. Tiap tahun KBRI juga menyelenggarakan pameran sayur-mayur, buah-buahan dan berbagai produk di negara Singa itu yang merupakan tetangga Indonesia.
Data yang diperoleh Antara dari KBRI menunjukkan pada Januari hingga Juli 2014, total perdagangan antara Indonesia dan Singapura mencapai 42,9 miliar dolar AS, turun 0,9 persen dibandingkan dengan periode yang samas pada 2013 (43,4 miliar dolar AS).
Menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) pada 2013, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi Singapura setelah Amerika Serikat, Malaysia dan Tiongkok dengan nilai perdagangan bilateral sebesar 74,8 miliar dolar Singapura, atau 7,63 persen dari total perdagangan Singapura pada 2013 yang mencapai 980,2 dolar Singapura (780 miliar dolar AS).
Indonesia masih sebagai mitra dagang terbesar keempat bagi Singapura setelah Tiongkok, Malaysia dan Amerika Serikat pada Januari-Juli 2014. Total perdagangan Singapura-Indonesia pada periode itu mencapai 42,99 miliar dolar Singapura atau 7,38 persen dari total perdagangan Singapura dengan dunia yang mencapai 582,8 miliar dolar Singapura atau sekitar 468,1 miliar dolar AS. (WDY)