Laura, Rusia (Antara Bali) - Presiden Vladimir Putin, Jumat, menuduh
Amerika Serikat membuat dunia menjadi tempat lebih berbahaya dengan
memberlakukan "ulah sepihak" dalam diplomasi antarbangsa dan membantah
Rusia ingin membangun kekaisaran baru.
Dalam pidato dicampur dengan bahasa mengingatkan akan Perang Dingin,
Putin menyalahkan kemelut di Ukraina pada Barat dan menggambarkan Rusia
sebagai kekuatan, yang tidak dapat dipaksa untuk mengemis pada Barat
untuk mencabut hukuman, yang dijatuhkan karena kemelut itu.
"Pernyataan bahwa Rusia mencoba mengembalikan semacam kekaisaran,
yang melanggar batas kedaulatan tetangganya, tidak beralasan," kata
Putin kepada sekelompok cendekiawan politik, yang dikenal sebagai Klab
Valdai di loka wisata di kota laut Hitam, Sochi, yang menjadi tuan rumah
Olimpiade Musim Dingin 2014.
Dengan memeringatkan Washington berusaha mengubah seluruh dunia bagi
kepentingannya dan bahwa ancaman kemelut antarbangsa meningkat, ia
mengatakan, "Kami tidak memulai itu."
Dengan menyatakan hukuman Amerika Serikat dan Eropa Bersatu terhadap
Rusia adalah kesalahan, ia menyatakan, "Rusia tidak akan mengemis,
tersinggung, meminta seseorang untuk apa pun. Rusia mandiri."
Putin menyatakan ancaman pelanggaran perjanjian pengawasan senjata
meningkat dan menyerukan pembicaraan dengan syarat dapat diterima
antarbangsa untuk penggunaan kekuatan.
Pidato itu mencakup beberapa pernyataan sengit Putin terhadap Barat
sejak ia pertama kali naik ke tampuk kekuasaan pada 2000 dan
menggarisbawahi seberapa jauh Moskow dan Barat pada beberapa hal.
Barat menuduh Rusia melanggar kedaulatan Ukraina dengan mencaplok
semenanjung Krim dan menudingnya mengirim pasukan dan senjata untuk
membantu pemberontak melawan pasukan pemerintah di Ukraina timur. Moskow
membantah tuduhan tersebut.
Jajak pendapat mandiri Levada menyatakan, 59 persen dari warga Rusia
yakin hukuman itu akan bekerja untuk keuntungan perekonomian Rusia.
Hanya satu dari empat orang Rusia menyatakan langkah itu akan
membahayakan perekonomian. Sekitar satu dari empat yang ditanggap juga
menyatakan hukuman dapat menimbulkan masalah bagi mereka atau keluarga
mereka. Jajak pendapat itu dilakukan di antara 1.630 orang di 46 daerah
di negara luas tersebut pada 26-29 September.
Putin mengejek hukuman itu dan menyatakan pelarangan impor makanan
Barat akan meningkatkan produksi dalam negeri dan membantu membuat Rusia
lebih mandiri. (WDY)
Putin: Amerika Serikat Perusak Ketertiban Dunia
Sabtu, 25 Oktober 2014 7:50 WIB