Jakarta (Antara Bali) - Koordinator Nasional Aliansi untuk Desa
Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko menyebutkan selama kurun waktu 10 tahun
sebanyak lima juta lebih petani Indonesia dipaksa meninggalkan lahan
pertanian karena minimnya perhatian dari pemerintah.
Tejo menjelaskan sebanyak 5,07 juta petani meninggalkan lahan
pertanian selama tahun 2003 hingga 2013 dari jumlah total 31 juta petani
menjadi 26 juta petani yang sekarang," katanya di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Badan Pangan Dunia menyebutkan keluarga petani
merupakan penghasil pangan dunia, dari 570 juta hektar lahan pertanian,
500 juta dimiliki oleh keluarga petani seluruh dunia dan mereka
menghasilkan lebih dari 57 persen produksi pangan di dunia.
Ia mengatakan keluarga produsen skala kecil memiliki peran yang
signifikan dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan dan juga tulang
punggung kedaulatan pangan serta pengelolaan alam secar berkelanjutan.
"Kedaulatan pangan basisnya penghasil pangan skala kecil petani dan
nelayan dan ini sejalan dengan Badan Pangan Dunia yang menyatakan bahwa
Indonesia harus memperhatikan khusus petani keluarga atau kecil karena
mereka menyumbangkan lebih dari 50 persen pangan dunia," katanya.
Ia mengatakan pangan merupakan hak asasi manusia yang harus
dilindungi oleh karenanya pemerintah harus mengedepankan kesejahteraan
keluarga produsen pangan skala kecil sehingga cita-cita kedaulatan
pangan tercapai.
"Negara harus menghormati keinginan atau pilihan petani, melindungi
petani dan juga harus memenuhi apa yang menjadi kebutuhan petani dan
ini sangat penting," katanya.
Selain itu ia berharap pemerintah Jokowi-JK dapat mengubah pola
pemberian subsidi petani berupa pupuk dan bibit langsung kepada petani
atau penghasil pangan.
"Selama ini subsidi diberikan ke industri baru kemudian di jual ke
petani dengan harga murah, sedangkan bicara mengenai kedaulatan pangan
seharusnya subsidi langsung diberikan kepada petani atau nelayan agar
bisa membangun kedaulatan dan kemandiriannya," katanya. (WDY)
Lima Juta Petani Tinggalkan Lahan Pertanian
Jumat, 17 Oktober 2014 9:16 WIB