Kuta (Antara Bali) - Puluhan pemuda Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, mengikuti tradisi "Mesiat Geni" atau perang api di Pura Dalem, Kecamatan Kuta, Rabu malam.
Tradisi Mesiat Geni yang digelar setiap tahun itu dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi sekaligus memohon keselamatan dan menolak bala.
Sebelum tradisi perang api itu dimulai para pemuda Desa Adat Tuban melakukan persebahyangan di pura yang terletak berdampingan dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai itu.
Seusai melakukan persembahyangan, sejumlah seniman anak-anak menampilkan tarian sakral yang secara rutin ditampilkan sebelum pelaksanaan tradisi perang api.
Kemudian para pemuda mulai berganti pakaian untuk melakukan tradisi "Mesiat Geni". Sebelum para pemuda melakukan perang api, para pemuda mendapat anugrah air suci (tirta) untuk memohon keselamatan sehingga tradisi itu berjalan dengan lancar.
Para pemuda tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang saling berhadapan membawa serabut kelapa yang sudah dibakar dan saling beradu dengan kedua kelompok itu. Tradisi tersebut dilakukan sekitar dua jam hingga serabut kelapa itu habis terbakar.
Sementara itu, tradisi itu menjadi pusat perhatian para pengunjung di kawasan Kuta. Sejumlah wisatawan dan juga para fotografer mengabadikan momen tersebut hingga akhir tradisi.
Agus salah seorang pemuda Desa Tuban yang ikut serta dalam Tradisi Mesiat Geni mengatakan, tradisi itu dilakukan setiap tahun sekali dan tidak ada satupun pemuda yang terluka.
"Kami sebelum melakukan tradisi ini kan melakukan persembayangan memohon keselamatan sehingga tidak ada yang terluka," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, para pemuda yang ikut ambil bagian dalam pertandingan itu juga tidak ada saling dendam karena hanya melestarikan tradisi warisan leluhur. (WDY)
Pemuda Desa Tuban Ikut "Tradisi Mesiat Geni"
Kamis, 9 Oktober 2014 6:46 WIB