Jakarta (Antara Bali) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai
menteri perhubungan yang akan menjabat pada pemerintahan Joko Widodo -
Jusuf Kalla harus mengutamakan kepentingan nasional terkait implementasi
program tol laut dan poros maritim.
"Tol laut dan poros maritim
bisa mengancam kedaulatan dan industri maritim nasional bila menterinya
nanti lebih pro kepada kepentingan asing," kata Wakil Ketua Komite Tetap
Penyedia dan Pelaku Logistik Kadin Indonesia Zaldi Masita dalam
rilisnya Senin.
Menurut dia, implementasi tol laut atau poros
maritim harus berakar pada kekuatan nasional dan memprioritaskan
industri domestik dibandingkan asing karena esensi dari keduanya adalah
untuk mewujudkan perekonomian maritim nasional yang berdaulat bagi
masyarakat.
Dia mencontohkan saat ini dua terminal tersibuk di
Tanjung Priok dan Tanjung Perak sudah dikelola oleh asing, bahkan
konsesi bagi perusahaan asing tersebut diperpanjang oleh operator
pelabuhan yang juga mengantongi konsesi meskipun hak memperpanjang
konsesi ada di tangan otoritas pelabuhan.
Bahkan, katanya, Terminal Petikemas Kalibaru juga akan dikelola oleh perusahaan luar negeri.
"Ini
situasi yang cukup memprihatinkan sehingga pemerintahan yang baru harus
bisa menghentikan praktek liberalisasi seperti itu dengan cara
memperkuat peran masyarakat pengusaha nasional," ujarnya.
Di sisi
lain, Zaldi yang juga Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) itu,
menyoroti operator pelabuhan BUMN mengusulkan agar asas cabotage
ditinjau ulang, padahal kebijakan ini telah susah payah diperjuangkan
oleh indonesia sejak dulu dalam rangka mewujudkan kedaulatan negara dan
ekonomi. "Ini salah satu contoh bagaimana opini dibangun untuk
memperlemah kedaulatan negara demi kepentingan asing," katanya.
Dia
menilai pemerintah ke depan harus cermat dalam menempatkan sosok menhub
yang benar-benar memiliki integritas yang kuat, rekam jejak yang baik
dalam mendukung penguatan industri nasional dan memperkuat kedaulatan
negara.
"Jika salah memilih menhub, maka tol laut atau poros maritim akan merusak kedaulatan negara," katanya. (WDY)
Kadin: Menhub Baru Harus Pro Kepentingan Nasional
Senin, 6 Oktober 2014 12:34 WIB
Jika salah memilih menhub, maka tol laut atau poros maritim akan merusak kedaulatan negara,"