Batam (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mulai
2015 tidak lagi mengalokasikan anggaran khusus untuk penyelenggaraan
ASEAN Jazz Festival di Batam Kepulauan Riau.
"Tahun depan, pemerintah menyerahkan acara ini kepada swasta. Tidak
lagi didanai pemerintah," kata Direktur Artistik ASEAN Jazz Festival
Dwiki Dharmawan di Batam, Minggu.
ASEAN Jazz Festival di Batam sudah diselenggarakan tujuh kali. Dan
hampir seluruh pembiayaannya menggunakan dana APBN didukung APBD
Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam.
Selama tujuh kali penyelenggaraan, ASEAN Jazz Festival sudah
menghadirkan puluhan musisi dari lima benua, yang seluruhnya dibiayai
pemerintah.
"Nantinya, pemerintah tidak lagi membiayai, melainkan hanya memberikan dukungan," kata dia.
Dwiki berharap, meskipun tidak didukung anggaran dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ASEAN Jazz Festival tetap harus
diselenggarakan tiap tahun.
"ASEAN Jazz Festival perlu ada terus," kata dia.
Meski konsekuensinya, kemungkinan penonton akan dipungut bayaran
untuk menonton festival jazz. Padahal selama tujuh tahun berturut-turut,
pertunjukan seni itu selalu gratis.
"Setuju, festival enggak boleh gratisan terus. Harus ada apresiasi akan musik. Nantinya akan berbayar," kata Dwiki.
Suami Ita Purnamasari itu menyatakan pemungutan bayaran untuk
menyaksikan festival bukannya untuk memberatkan masyarakat, melainkan
suatu cara agar festival bisa terus hidup.
"Tidak boleh ada APBN lagi, sudah tujuh kali free," kata dia.
Musisi jazz Trie Utami mengatakan hal serupa. Ia berharap ASEAN Jazz
Festival bisa terus terlaksana tiap tahun, meski harus ada tiket masuk.
"Kamu harus bayar," kata Trie Utami dalam bahasa Inggris.
Musisi jazz lainnya Indra Lesmana mengatakan ASEAN Jazz Festival
harus terus dilanjutkan, jangan sampai berhenti sampai tahun ke tujuh.
"ASEAN Jazz Festival harus lanjut. Ini adalah yang ke dua kali saya
tampil, dulu pernah sekitar tahun 2000-an. Dan selalu menyenangkan,"
kata dia.
ASEAN Jazz Festival ke-7 pada Sabtu (6/9) menghadirkan Krakatau
ReUnion, Kamal Mussafa, Nina Tamam, Surabaya All Star Big Band dan
lainnya. (WDY)
Pemerintah Hentikan Anggaran ASEAN Jazz Festival
Minggu, 7 September 2014 12:29 WIB