Jakarta (Antara Bali) - Alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Indonesia (FIS UI) angkatan 1978 menyatakan orang-orang yang nantinya
duduk dalam kabinet pemerintahan harus sejalan dan satu visi dengan
Jokowi-JK.
"Jika sejalan dan sevisi ... kabinet bisa langsung bergerak, jadi
biarlah Jokowi yang menentukan. Jangan paksakan kehendak dan jangan
minta balas budi," kata juru bicara alumni FIS UI'78, Asri Hadi, di
Jakarta, Jumat.
Asri mempersilakan kepada masyarakat mengusulkan nama-nama untuk
masuk dalam kabinet di pemerintahan Jokowi-JK mendatang, tapi jangan
pernah memaksakan kehendak, agar usulan namanya dapat diterima menjadi
menteri.
Ia mengatakan akhir-akhir ini banyak pihak yang memaksakan
kehendaknya pada presiden terpilih Jokowi untuk memasukkan nama-nama
tertentu ke kabinet. Pihak-pihak ini antara lain dari partai politik,
relawan, pengusaha, hingga purnawirawan tentara.
"Kami ingin mengingatkan masyarakat semua, boleh mengusulkan, tapi
jangan memaksakan kehendak, karena itu hak prerogatif presiden," tegas
Asri.
Ia mengatakan untuk membahas masalah tersebut, Alumni FIS UI'78
bekerja sama dengan Jokowi Center menggelar acara sarasehan tentang
kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jokowi Center, Jakarta,
Jumat siang (5/9).
Sarasehan bertajuk "Susunan Kabinet Adalah Hak Prerogatif Presiden"
ini, ingin mengingatkan semua pihak untuk tak ikut campur dalam
penentuan kabinet Jokowi-JK.
Sarasehan yang akan berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB dan
menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain pengamat politik Ikrar Nusa
Bhakti, sosiolog Paulus Wirutomo, politisi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Eva Kusuma Sundari, wartawan senior Budi Shambazy dan Don
Bosco Selamun, serta CEO grup perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Puteri
Kuswisnuwardani.
Ia mengatakan sarasehan ini ingin menekankan pada masyarakat bahwa
sebagai pasangan presiden-wakil presiden yang dipilih rakyat, Jokowi-JK
berhak memilih orang-orang yang duduk di kabinet sesuai dengan visi dan
misi mereka. (WDY)
"Biarlah Jokowi yang Menentukan"
Jumat, 5 September 2014 10:18 WIB