Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Yudhoyono berharap jalinan kerja sama bilateral Indonesia-Amerika Serikat di berbagai bidang bisa semakin kuat pada masa mendatang.
Yudhoyono akan mengakhiri termin kepemimpinan keduanya pada 20 Oktober nanti. Suksesi kepemimpinan nasional juga terjadi pada Amerika Serikat sebentar lagi setelah koleganya, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga akan berakhir masa kepemimpinan keduanya.
Sejak Obama duduk di kursi kepresidenan Amerika Serikat, jalinan kerja sama bilateral itu makin kuat.
Pada aspek pertahanan dan militer, sebagai contoh, semakin banyak program peningkatan kualitas SDM militer kedua negara diwujudkan, sebagaimana pada pengadaan persenjataan dan mesin perang Indonesia.
"Saya mengharapkan kita dapat mempromosikan kerja sama bilateral yang lebih baik lagi," kata Yudhoyono saat menerima kunjungan senator senior Amerika Serikat, John McCain, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
Pada awal pertemuan, Yudhoyono mengucapkan selamat datang kembali ke Jakarta kepada Senator McCain setelah kedua tokoh itu pernah bertemu dalam Dialog Shangrilla beberapa tahun yang lalu.
Saat pertemuan lalu itu, Yudhoyono mengingat, juga pernah membahas mengenai penguatan hubungan bilateral serta membahas beragam persoalan regional yang terjadi di dunia.
Pada saat ini, menurut dia, dunia semakin menjadi tidak aman karena terjadinya sejumlah konflik seperti di Suriah, Libya, Palestina, dan Ukraina.
Yudhoyono juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang kuat seperti di bidang perdagangan serta maritim atau kelautan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Sutardjo, mengatakan, pemerintah Amerika Serikat mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang terdapat di Indonesia.
"Pemerintah Amerika Serikat mendukung pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia. Di antaranya melalui proyek Indonesia Marine and Climate Support (IMACS) dan Proyek Marine Protected Areas Governance (MPAG)," kata Sutardjo, saat menerima kunjungan kehormatan senator Sheldon Whitehouse, dari negara bagian Rhode Island, di Jakarta, Senin.
Menurut Sutardjo, capaian signifikan Proyek IMACS adalah penguatan pengelolaan perikanan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas untuk mengurangi praktik-praktik perikanan ilegal yang tidak dilaporkan dan tidak diatur.
Dia memaparkan, pada 2013, KKP memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pelatihan kepemimpinan dalam Pengelolaan Perikanan di Universitas Rhode Island, Amerika Serikat, atas pembiayaan IMACS. (WDY)
Kerja Sama Bilateral Indonesia-Amerika Serikat Diperkuat
Selasa, 12 Agustus 2014 15:01 WIB