Denpasar (Antara Bali) - Pergolakan politik di Rusia diduga turut memengaruhi kunjungan wisatawan asal negeri beruang merah tersebut ke Bali dari 6.010 orang menjadi 5.115 pada bulan Juni 2014.
"Seiring jatuhnya pesawat Malaysia Airlines tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi wisman melakukan perjalanan wisata," kata pengamat pariwisata Bali, Made Sudana, di Denpasar, Kamis.
Turis Rusia yang umumnya berkantong tebal datang berlibur ke Pulau Dewata, biasanya menggunakan jasa penerbangan carteran akibat transportasi udara regular ke negara itu dari Indonesia belum ada, apalagi dari Bali.
Menurut dia, turis Rusia biasanya berlibur ke Bali pada awal tahun. "Namun sekarang agak berkurang karena hampir setiap bulan di tahun 2014 hingga Juni kehadiran masyarakat Rusia jumlahnya merosot," ujarnya.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat bahwa turis Rusia yang datang berlibur ke daerah ini selama enam bulan I/2014 berkurang hingga 12 persen dari sebanyak 45.216 orang pada Januari-Juni 2013 menjadi hanya 39.783 orang dalam periode sama 2014.
Jumlah turis Rusia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali memiliki peranan hanya 2,30 persen dari keseluruhan kedatangan turis mancanegara yang langsung terbang dari negaranya ke Bali sebanyak 1.727.875 orang selama Januari-Juni 2014.
Secara umum kedatangan turis asing ke Bali mengalami peningkatan hingga 15,73 persen selama enam bulan 2014 dari sebelumnya hanya tercatat 1.493.021 orang. "Kondisi itu cukup menggembirakan," kata Sudana yang juga praktisi pariwisata Bali.
Turis asal negeri tetangga Australia masih yang mendominasi kedatangan pelancong mancanegara ke Pulau Dewata saat ini mencapai 446.406 orang atau bertambah 25,84 persen sehingga menempati peringkat pertama.
Tiongkok berada di peringkat kedua dengan menyumbangkan 264.840 orang atau naik 15,33 persen dari periode sama 2013, sedangkan Malaysia di urutan ketiga dengan mengirimkan 109.298 orang. (WDY)
Pergolakan Politik di Rusia Pengaruhi Kunjungan Wisatawan
Kamis, 7 Agustus 2014 9:51 WIB