New York (Antara Bali) - Harga minyak dunia turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), satu hari
setelah sebuah pesawat penumpang Malaysia Airlines ditembak jatuh di
Ukraina timur yang dilanda pertempuran dan Israel memulai serangan darat
di Gaza.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Agustus di New York Mercantile Exchange, berakhir
pada 103,13 dolar AS per barel, turun enam sen dari tingkat penutupan
Kamis, lapor AFP.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman
September, turun 65 sen menjadi menetap di 107,24 dolar AS per barel.
Meskipun harga WTI turun, kontrak berjangka utama telah menguat
sekitar 3,0 persen sejak Senin, "rebound" (berbalik naik) setelah tiga
minggu berturut-turut mengalami penurunan, dan tampaknya akan meningkat
dalam beberapa minggu mendatang mengingat situasi geopolitik genting,
kata Tim Evans dari Citi Futures.
Amerika Serikat mengatakan bukti menunjukkan bahwa separatis
pro-Moskow menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines dengan rudal
permukaan-ke-udara, membunuh semua 298 orang di pesawat -- dengan
kemungkinan bantuan teknis dari Rusia.
"Jika Rusia ternyata telah memainkan suatu bagian dalam penembakan
sebuah pesawat penumpang kemarin di atas Ukraina timur, ada risiko
sanksi-sanksi diperketat lebih lanjut," kata analis Commerzbank dalam
sebuah catatan penelitian.
"Dalam kasus ini, tidak hanya harga gas di Eropa yang akan
bereaksi, tetapi juga harga minyak, nikel, tembaga, aluminium, gandum
dan paladium -- betapa pun juga, Rusia adalah salah satu produsen
terbesar di dunia dan pengekspor komoditas ini," kata mereka.
Rusia adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia. Ukraina juga saluran utama untuk ekspor gas Rusia ke Eropa.
Pemerintah Ukraina dan pemimpin Barat telah menuduh Rusia mendukung
pemberontakan separatis di timur negara itu, namun Moskow membantah
tuduhan tersebut.
Investor juga mengamati dengan cermat peristiwa di Jalur Gaza
setelah Israel mengirim pasukan pada Kamis dalam serangan darat yang
bertujuan menghancurkan jaringan terowongan lintas perbatasan Hamas.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan terbang ke Timur Tengah
pada Sabtu dalam upaya untuk mengakhiri aksi kekerasan terbaru di Gaza,
seorang pejabat tinggi Dewan Keamanan mengatakan pada Jumat.
Israel memperingatkan pada Jumat, pihaknya bisa memperluas serangan
darat, seperti mengintensifkan tembakan tank yang akan meningkatkan
korban tewas Palestina 289 orang sejak pertempuran dimulai pada 8 Juli. (WDY)
Penerjemah: Apep Suhendar
Harga Minyak Turun di Tengah Ketegangan di Ukraina dan Gaza
Sabtu, 19 Juli 2014 11:40 WIB