Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika tidak mau berandai-andai untuk menjadi menteri terkait dengan pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto yang akan memberikan kepercayaan sebagai salah satu menteri kabinet.
"Kita `kan masih belum tahu menang atau tidak. Sudahlah jangan berandai-andai," katanya seusai mengikuti sidang paripurna DPRD Provinsi Bali dengan agenda Jawaban Gubernur tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2013 di Denpasar, Senin.
Capres nomor urut 1 itu mengutarakan keinginan menjadikan Pastika sebagai menteri saat berorasi pada kampanye nasional di Lapangan Lumintang, Denpasar, Sabtu (28/6).
Menurut dia, menjadi orang nomor satu di Bali masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Selain itu, menjadi menteri juga bukan berarti lebih tinggi dan lebih enak daripada menjadi gubernur.
"Intinya jangan berandai-andai dan jangan mendahului kehendak Tuhan," ujarnya Ketua Steering Commitee Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Bali itu.
Pihaknya pun tidak ada berkomunikasi intensif dengan Prabowo soal ajakan untuk menjadi menteri tersebut. "Kalau komunikasi urusan jabatan dia juga `nggak` suka. Dia tegas orangnya dan profesional," ucapnya.
Di sisi lain, Pastika juga menceritakan kenangannya bersama Prabowo yang menjadi teman satu angkatan bahkan pernah satu kamar saat menempuh pendidikan militer di Australia selama enam pekan pada Januari 1974.
"Saya tahu, dia (Prabowo) itu nasionalismenya tinggi, patriotismenya tinggi. Kami saat itu mau `dikasih uang saku sama orang Australia dan dia menolak. Bahkan dia mengatakan masak kita mau dibayar, kita `kan bukan tentara bayaran," katanya.
Selain itu, tambah dia, Prabowo juga kerap berhenti saat melihat orang menurunkan bendera, padahal Prabowo ketika itu tengah berjalan-jalan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto saat berorasi di Lapangan Lumintang mengisyaratkan Gubernur Bali sebagai salah satu menteri, apabila dia menang. "Apakah saudara-saudara mengikhlaskan Gubernur saudara akan saya ajak ke Jakarta jika terpilih sebagai Presiden," kata Prabowo.
Pernyataan tersebut saat itu memantik riuh gemuruh tepuk tangan massa peserta kampanye.
Prabowo yang berpasangan dengan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa akan berhadapan dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pilpres 9 Juli mendatang. (WDY)
Pastika Tidak Mau Berandai-andai Jadi Menteri
Senin, 30 Juni 2014 13:58 WIB