Jakarta (Antara Bali) - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, M Jusuf Kalla (JK), menegaskan pendidikan budi pekerti bisa dimasukkan ke dalam semua mata pelajaran sehingga bisa mengubah karakter anak didik melalui revolusi mental.
"Pendidikan budi pekerti bisa dimasukkan di semua mata pelajaran. Misalnya Bahasa Indonesia, munculkan cerita-cerita yang baik, penuh heroik dan kegigihan. Hilangkan cerita kancil yang cenderung menipu. Tapi cerita-cerita bagaimana keberanian, ketangguhan, dan itu yang Jokowi-JK maksudkan "revolusi mental," kata cawapres Jusuf Kalla saat debat cawapres di Jakarta, Minggu malam.
Debat cawapres kali ini merupakan yang keempat kalinya digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah debat pertama, pasangan capres dan cawapres. Debat kedua, dilakukan oleh capres. Dan debat ketiga juga oleh capres. Sementara untuk debat cawapres kali ini mengusung tema "pembangunan SDM dan Iptek" dan bertindak sebagai moderator Dwikorita Karnawati.
Menurut Jusuf Kalla untuk mempercepat proses tersebut dibutuhkan guru dan tenaga pendidikan yang berkualitas.
"Karena itu dibutuhkan guru yang baik dan berkualitas melalui penataran, pelatihan serta sertifikasi dan tunjangan guru yang baik," kata Jusuf Kalla. (WDY)