Jakarta (Antara Bali) - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, M Jusuf Kalla
(JK), menegaskan pendidikan budi pekerti bisa dimasukkan ke dalam semua
mata pelajaran sehingga bisa mengubah karakter anak didik melalui
revolusi mental.
"Pendidikan budi pekerti bisa dimasukkan di semua mata pelajaran.
Misalnya Bahasa Indonesia, munculkan cerita-cerita yang baik, penuh
heroik dan kegigihan. Hilangkan cerita kancil yang cenderung menipu.
Tapi cerita-cerita bagaimana keberanian, ketangguhan, dan itu yang
Jokowi-JK maksudkan "revolusi mental," kata cawapres Jusuf Kalla saat
debat cawapres di Jakarta, Minggu malam.
Debat cawapres kali ini merupakan yang keempat kalinya digelar oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah debat pertama, pasangan capres dan
cawapres. Debat kedua, dilakukan oleh capres. Dan debat ketiga juga
oleh capres. Sementara untuk debat cawapres kali ini mengusung tema
"pembangunan SDM dan Iptek" dan bertindak sebagai moderator Dwikorita
Karnawati.
Menurut Jusuf Kalla untuk mempercepat proses tersebut dibutuhkan guru dan tenaga pendidikan yang berkualitas.
"Karena itu dibutuhkan guru yang baik dan berkualitas melalui
penataran, pelatihan serta sertifikasi dan tunjangan guru yang baik,"
kata Jusuf Kalla. (WDY)
JK: Pendidikan Budi Pekerti Melalui Revolusi Mental
Senin, 30 Juni 2014 6:35 WIB