Denpasar (Antara Bali)- Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menganggap program Keluarga Berencana sudah tidak lagi mendapat perhatian dari masyarakat karena lemahnya kelembagaan di tingkat kabupaten/kota.
"Hal ini perlu adanya dukungan semua pihak," kata Bendahara PKBI Bali, Ida Astuti, di Denpasar, Kamis.
Pihaknya ingin membangkitkan kembali semangat kepeloporan dalam upaya meningkatkan peran dan kontribusi seluruh petugas kesehatan dan elemen masyarakat agar lebih memperhatikan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi dalam KB.
Henny menegaskan peran PKBI dalam revolusi KB tersebut harus mendukung implementasi kesepakatan Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) untuk mencapai "Millennium Development Goals".
"Kami meminta kepada seluruh jajaran PKBI daerah dan cabang untuk melakukan penataan untuk memperkuat kelembagaan disemua tingkat," ujarnya.
Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk memberikan jaminan memperkuat akuntabilitas dan kredibilitas PKBI sebagai lembaga di tingkat nasional.
Ia mendorong kabupaten/kota untuk lebih proaktif dalam meningkatkan kerja sama dengan semua pihak terutama pemerintah daerah untuk merealisasikan KB.
Selain itu, pihaknya mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah dalam penanganan isu kesehatan reproduksi remaja dan bahaya penularan HIV/AIDS yang juga harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Saya mengharapkan dengan memperkuat kelembagaan, perhatian masyarakat terhadap KB terus meningkat," ujar Henny. (WDY)
PKBI Anggap KB Kurang Dapat Perhatian Masyarakat
Kamis, 26 Juni 2014 16:17 WIB