Denpasar (Antaranews Bali) - Era keterbukaan informasi menjadi salah satu tantangan ke depan terutama bagi kaum remaja, karena memasuki usia remaja anak-anak lebih cenderung labil dan bila menerima informasi tidak tepat tentunya berdampak kurang baik untuk masa depannya.
"Untuk menjawab permasalahan tersebut anak-anak terus diharapkan melakukan kreativitas salah satunya kreativitas seni dan budaya," kata Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di Denpasar, Sabtu.
Hal tersebut dikatakan Jaya Negara, seusai menyerahkan piagam sekolah percontohan kesehatan reproduksi (Kespro) untuk lima sekolah SMP negeri dan swasta yang ada di Kota Denpasar bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bali.
Saat penyerahan piagam sekolah percontohan kespro juga ditandatangani kerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar dengan PKBI daerah Bali.
"Melalui kreativitas saya yakin anak-anak remaja khususnya di Kota Denpasar akan mampu menghadapi permasalah kedepan. Sehingga mereka lebih siap untuk mewujudkan masa depan yang cerah," ujar Jaya Negara.
Pihaknya sangat mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan PKBI Daerah Bali dengan beberapa sekolah SMP di Kota Denpasar terutama untuk menghindarkan anak-anak dari pergaulan bebas. Ini sangat penting dilakukan dan harus melibatkan semua pihak untuk mempersiapkan generasi muda yang gemilang.
Direktur PKBI Daerah Bali I Komang Sutrisna mengaku bangga dan mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja melalui kerjasama dengan sekolah SMP yang ada di Kota Denpasar.
Sutrisna mengaku PKBI membantu program pemerintah untuk mendorong terpenuhinya kebutuhan dan kesehatan reproduksi kesehatan seksual masyarakat dengan kesetaraan gender. Kegiatan ini menyasar seluruh masyarakat dari anak sampai dewasa.
Kedepan, tantangan yang dihadapi masyarakat kedepan khususnya remaja tidak ada habisnya. Terlebih lagi adanya perkembangan teknologi informasi yang memeberikan informasi tiada batas sihingga tidak bisa membedakan mana benar dan terpercaya.
"Untuk itu kami melakukan pendekatan melalalui kegitatan lintas stakeholder seperti dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar. Sekolah yang menjadi intervensi yang strategis sangat tepat dilakukan percontohan.
"Kami harapkan melalui pendidikan di sekolah dengan pengenalan pergaulan sehat diharapkan mempersiapkan masa depan anak-anak," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sutrisna mengucapkan selamat karena Kota Denpasar mendapatkan predikat peringkat pertama sebagai Kota Cerdas Indonesia tahun 2018 dalam katagori kota besar.(*)
PKBI : kreativitas menjawab permasalahan anak mendatang
Sabtu, 29 Desember 2018 15:36 WIB