Yogyakarta (Antara Bali) - Ketua Badan Pengawas Pemilu, Nasrullah, meminta tim sukses
capres-cawapres memberikan contoh bagi masyarakat untuk tetap menjaga
perdamaian selama berkompetisi dalam Pemilu Presiden 2014.
"Mungkin
Indonesia saat ini sedang masa euforia demokrasi. Perpecahan itu
terkadang bukan pada kandidat capres-nya, namun justru dipicu oleh
kalangan tim suksesnya di lapangan," kata Nasrullah dalam Rapat
Koordinasi "Stakeholders" Pengawasan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2014" di Yogyakarta, Sabtu malam.
Ia mendorong para elit tim sukses capres-cawapres menghindari kampanye negatif, disamping juga kampanye hitam.
"Menurut kami, kampanye negatif pun juga akan menjadi kampanye
hitam apabila terus menerus diulas tanpa disertai bukti atau ruang
konfirmasi bagi objek yang dilibatkan," kata dia.
Sementara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Husni Kamil Manik
mengatakan masyarakat sebaiknya menghindari emosi dalam menyaksikan
kompetisi capres-cawapres.
"Kami harap agar dinamika kompetisi ini jangan serta merta di bawa ke dalam hati," kata dia.
Menurut Husni, hal itu merupakan tugas dari para pemangku
kepentingan di daerah agar dapat mendorong kesadaran masyarakat tentang
substansi pemilu yang sehat.
Dengan kertidakpahaman masyarakat mengenai esensi kompetisi pemilu
tersebut, ia mengkhawatirkan, kompetisi antarcapres-cawapres justru akan
berujung pada perpecahan dan konflik horisontal, yang merugikan
masyarakat sendiri.
Menurut dia, kedua belah pihak khususnya tim sukses capres-cawapres
pada dasarnya memiliki kepentingan sendiri. Berbagai strategi dilakukan
untuk memenangkan pemilu.
"Padahal kompetisi di kalangan atas sebetulnya bukan yang sesungguhnya. Ibarat pertandingan "smack down" seperti pertarungan betulan padahal pura-pura," kata dia. (WDY)
Bawaslu Minta Timses Capres-Cawapres Jaga Perdamaian
Minggu, 22 Juni 2014 12:18 WIB