Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah masih mengupayakan berbagai penghematan dari belanja
subsidi energi maupun belanja non prioritas lainnya agar kesinambungan
fiskal tetap terjaga dalam jangka panjang dan APBN terlaksana dengan
lebih aman.
"Kita lihat masih ada beberapa kemungkinan dari penghematan yang
terjadi, dan exercisenya nanti dibicarakan di rapat panitia kerja
(panja)," kata Menteri Keuangan Chatib Basri dalam rapat kerja dengan
Badan Anggaran membahas RAPBN-Perubahan 2014 di Jakarta, Kamis.
Dalam rapat kerja yang dipimpin Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor
Supit ini ikut hadir Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri PPN/Kepala
Bappenas Armida Alisjahbana dan Gubernur Bank Indonesia Agus
Martowardojo.
Chatib menjelaskan upaya penghematan ini harus dilakukan karena
defisit anggaran bisa mencapai 2,5 persen terhadap PDB, padahal
penerimaan negara makin terbatas dan belanja subsidi diperkirakan
meningkat tajam hingga Rp110 triliun.
"Kita membuka semua kemungkinan, asalkan APBN terjaga. Mumpung
situasi masih dalam kondisi baik dan masih bisa dijaga sampai
pemerintahan baru berjalan," katanya.
Ia memaparkan penghematan dapat dilakukan mulai dari subsidi BBM
hingga mencapai Rp5,95 triliun, dari upaya pengendalian konsumsi dengan
pelarangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas, pertambangan
dan kehutanan.
Kemudian, program pengendalian lainnya adalah peningkatan
pengawasan konsumsi oleh BPH Migas, konversi BBM kepada BBG dan
pengurangan nozzle BBM.
"Upaya ini dapat menghemat konsumsi dua juta kiloliter atau sekitar
Rp5,95 triliun, sehingga akhir tahun kuota diperkirakan hanya mencapai
46 juta kiloliter, dari volume yang ditetapkan 48 juta kiloliter," kata
Chatib.
Selain itu, ia melanjutkan, upaya penghematan dari subsidi listrik
sebesar Rp8,51 triliun dapat diupayakan, melalui kebijakan menaikkan
tarif listrik untuk rumah tangga tertentu dan industri secara bertahap
setiap dua bulan sejak Juli 2014.
"Untuk itu, kami memohon dukungan dari DPR RI, karena kenaikan tarif
listrik ini masih membutuhkan perizinan dan pembahasan dengan Komisi
VII," kata Chatib. (WDY)
Pemerintah Upayakan Penghematan Jaga APBN
Jumat, 6 Juni 2014 7:12 WIB