Gianyar (Antara Bali) - Pramuwisata mengeluhkan tidak tersedanya fasilitas parkir di objek wisata air terjun Tegenungan, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Kroditnya bus besar yang mengangkut wisatawan ke objek wisata air terjun Tegenungan, namun tidak tersedia lahan parkir yang memadai, kami berharap pemerintah Gianyar menindaklanjuti masalah itu," kata I Ketut Budiasa, salah seorang pramuwisata ketika di temui ANTARA, Kamis .
Ia mengantar enam wisatawan Belanda menikmati panorama alam serta air tejun di objek wisata tersebut.
Bukan hanya parkir, kata Budiasa, masalah jalan rusak juga menjadi sorotannya, karena begitu memasuki objek wisata jalanan kondisi rusak.
Ia menambahkan, walau parkir dan jalan rusak, tetapi karena didesak waktulah, dirinya memilih mengantar wisatawan ke objek wisata air terjun Tegenungan.
"Kami baru usai mengantar wisatawan ke Bakas Rafting Klungkung, di tengah perjalanan mereka meminta tour ke air terjun Gitgit, Buleleng, karena lokasi air terjun jauh, kami mengantarnya ke objek wisata air terjun Tegenungan," katanya.
Ia menambahkan kalau dibandingkan dengan objek wisata air terjun Gitgit, Desa Gitgit, Sukasada, Buleleng, objek air terjun Tegenungan, Sukawati jauh kalah.
"Dari sisi tinggi air terjun Gitgit mencapai 40 meter, sedangkan ketinggian air terjun Tegenungan hanya sepuluh meter, namun pemandangan lebih bagus air terjun Tegenungan, " ungkapnya.
Walau kalah ketinggian, sambung Budiasa, objek wisata Tegenungan menang jarak tempuh, " Cuman 30 menit dari Bandara Ngurah Rai, jadi lebih cepat sampai ke tempat tujuan dibanding air terjun Gigit yang membutuhkan waktu dua hingga tiga jam," ujarnya.
Jika objek wisata air terjun Tegenungan ditata dengan baik, Budiasa yakin, objek wisata ini berkembang pesat. " Kalau jalan dan parkir tak ada, gimana bisa para guide datang kembali mengantar tamu, " jelasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Tegenungan, Dewa Made Oka mengaku persoalan jalan dan parkir memang paling sering dikeluhkan para para pramuwisata dan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Tegenungan.
"Warga sudah sepakat untuk bergotong royong memperbaiki jalan sepanjang satu kilometer menuju objek wisata Tegenungan termasuk parkir," jelas pria yang kesehariannya berdagang di kawasan air terjun.
Ia menyebutkan perbaikan tak bisa segera dilakukan, karena masih mengumpulkan dana dari karcis masuk. "Kami masih mengumpulkan dana, jalan itu akan kami perbaiki secara swadaya, karena setiap hari rata-rata 100 wisatawan berkunjungan menikmati indahnya air terjun Tegenungan," ungkapnya.(*)
Pramuwisata Keluhkan Parkir dan Jalan Rusak
Kamis, 22 Juli 2010 7:23 WIB