Jakarta (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik merilis Indeks Kebahagiaan Indonesia 2013
yang memperlihatkan orang Indonesia saat ini rata-rata memiliki kondisi
kehidupan yang cukup bahagia dengan keadaan yang ada.
"Hal ini terlihat dari Indeks Kebahagiaan Indonesia yang mencapai
sebesar 65,11 dari skala 0-100," kata Kepala BPS Suryamin dalam
pemaparan di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, indeks kebahagiaan memiliki nilai dari 100 yang
merefleksikan kondisi sangat bahagia hingga 0 yang menggambarkan sangat
tidak bahagia.
"Saat ini orang Indonesia berada pada level 15 poin di atas titik
pertengahan indeks, namun masih 35 poin untuk mencapai titik tertinggi,"
ujarnya.
Indeks Kebahagiaan Indonesia merupakan hasil Studi Pengukuran
Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang diukur secara tertimbang dan mencakup
indikator kepuasan individu terhadap sepuluh domain kehidupan yang
menggambarkan tingkat kebahagiaan.
Kesepuluh indikator itu adalah pekerjaan, pendapatan rumah tangga,
kondisi rumah dan aset, pendidikan, kesehatan, keharmonisan keluarga,
hubungan sosial, ketersediaan waktu luang, kondisi lingkungan, dan
kondisi keamanan.
Menurut Suryamin, indeks kebahagiaan diperlukan sebagai bentuk
konfirmasi masyarakat terhadap kinerja pembangunan yang telah terukur
oleh berbagai indikator obyektif selama ini seperti pertumbuhan ekonomi,
inflasi, literasi, dan kriminalitas.
Dari sampel sebesar 9.720 rumah tangga yang dipilih secara acak dan
tersebar di seluruh provinsi, hasil SPTK memperlihatkan bahwa penduduk
di perkotaan relatif tinggi indeks kebahagiaannya dibanding masyarakat
di perdesaan.
Selain itu, semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi indeks kebahagiaan.
Hal itu terlihat dari indeks kebahagiaan bagi individu dengan
tingkat pendapatan lebih dari Rp7,2 juta per bulan yang mencapai 74,64.
Bandingkan pencapaian itu dengan individu yang tingkat
pendapatannya Rp1,8 juta per bulan tercatat 61,8 atau individu dengan
tingkat pendapatan pada kisaran sebesar Rp1,8 juta-Rp3 juta yang
tercatat mencapai 67,07.
Kondisi yang hampir sama terlihat dari tingkat pendidikan, yang semakin tinggi maka indeks kebahagiaannya juga tinggi.
Penduduk dengan pendidikan tidak lulus SD, indeks kebahagiaannya di
bawah 62. Sedangkan indeks kebahagiaan tertinggi adalah penduduk
tamatan S2 dan S3 yaitu 75,53.
Kemudian, penduduk yang berumur 65 tahun ke atas cenderung lebih
rendah indeks kebahagiaannya atau 63,94 dibandingkan kelompok umur di
bawahnya atau kisaran 17-65 tahun yang rata-rata telah mencapai angka
65.
Suryamin menambahkan penduduk yang statusnya belum kawin dan kawin
cenderung serupa indeks kebahagiaannya atau berada pada kisaran 65,
namun mereka yang berstatus cerai lebih rendah indeks kebahagiaannya.
"Penduduk yang berstatus cerai hidup hanya bernilai 60,55, sementara yang cerai mati bernilai 63,49," katanya.
Terakhir, dengan makin banyaknya anggota rumah tangga dari satu
sampai empat orang anggota, maka indeks kebahagiaannya cenderung semakin
tinggi.
Namun, bila anggota rumah tangga mencapai lima orang atau lebih, maka indeks kebahagiaannya semakin rendah. (WDY)
Orang Indonesia Cukup Bahagia
Selasa, 3 Juni 2014 11:17 WIB